WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Daun dan Batang Warna Ungu Tua, Padi Asal Jepang Ditanam di Indramayu

Iyus, 30 sedang menunjuk ke tanaman padi asal Jepang Black Madras. (taryani)
Indramayu, JURNALMEDIAIndonesia.com – Sebagian masyarakat Kabupaten Indramayu, Jawa Barat mungkin banyak yang merasa asing atau belum mengenal varietas padi asal Jepang bernama Black Madras.

Jenis padi dari Negeri Sakura itu kini tengah dikembangkan pembibitannya oleh salah seorang petani di Desa Situraja, Kecatanam Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dengan menanam seluas seperempat hektar untuk lahan pembibitan.

Orang yang pertama kali menanam padi Black Madras itu adalah Iyus, 30, seorang petani warga Desa Situraja, Kecamatan Gantar. Awalnya Iyus melihat di internet, ada informasi mengenai jenis padi Jepang yang daun dan batangnya berwarna ungu tua. Berbeda dengan jenis padi yang biasa ditanam petani seperti varietas IR, Inpari, Ciherang atau padi varietas lokal Kebo.

Setelah membaca di internet, Iyus tertarik dan membeli bibit padi dari salah seorang penyalur padi Black Madras. Setelah membayar sejumlah uang yang ditentukan, Iyus meminta kepada penjual bibit padi Jepang itu untuk mengirim barangnya ke alamat rumahnya.

Menurut Iyus dijumpai Pos Kota kediamannya, Rabu (26/4/2017), padi Black Madras itu memiliki banyak keunggulan dibanding varietas padi biasa yang ditanam petani di Indonesia pada umumnya. Padi jepang berdasarkan hasil penelitian, kandungan kadar gula dan kadar lain-lainnya sangat rendah. Sehingga baik dikonsumsi oleh mereka yang punya penyakit kelebihan gula atau diabetes.

Mengingat padi Black Madras memiliki beberapa keunggulan maka Iyus mencoba menanam padi Jepang itu pada lahan sawah seluas seperempat hektar di dua tempat. “Daun padi Black Madras ini warnanya berbeda jauh dengan padi biasa. Warnanya bukan kuning keemas-emasan tapi berwarna ungu tua,” katanya.

Banyak tetangga dan petani yang merasa aneh melihat tanaman padi Black Madras berwarna ungu tua itu. “Mereka mengira tanaman padi itu sedang terserang penyakit atau hama. Ada petani yang mengatakan padi itu kena serangan hama wereng. Ada juga yang mengatakan tanaman padi itu kena serangan penyakit lainnya. Padahal warna aslinya daun padi Black Madras itu memang begitu,” katanya.

Karena sebagian padi Black Madras itu ditanam di piggir jalan membuat banyak pengendara kendaraan bermotor yang matanya meleng lantaran melirik terus tanaman padi yang daun dan batangnya berwarna ungu tua. “Saya khawatir terjadi kecelakaan lalu-lintas. Makanya saya pasang plang pengumuman peringatan. Soalnya banyak orang melirik terus yang akhirnya dikhawatirkan bisa menimbulkan kecelakaan lalu-lintas,” katanya.

Jika lahan percobaan tanam padi jenis Black Madras itu berhasil dipanen, kata Iyus maka hasil panen itu akan dibuat bibit untuk ditanam pada Musim Tanam berikutnya. “Tentunya nanti lahan tanaman padinya akan lebih luas lagi,” ujar Iyus.

Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gantar, Joko Pramono, SE dijumpai membenarkan, ada seorang petani bernama Iyus yang menanam padi varietas Black Madras di Desa Situraja, Kecamatan Gantar. Kondisi tanaman padi Jepang tersebut tumbuh sangat subur.

Kata Joko Pramono, jenis padi Jepang Black Madras itu memiliki kesamaan dalam hal
pemeliharaan dengan jenis tanaman padi yang umumnya ditanam petani di Indonesia, seperti varietas Ciherang. Bahkan umurnya juga sama.
Pos Kota
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Apel Besar dan Halal Bihalal Perumda Air Minum Tirta Rangga Kab.Subang Tahun 2024

Subang, JMI - Pj. Bupati Subang Bertindak sebagai pembina Apel Besar yang bertempat di Halaman Kantor Perumda air minum Tirta R...