Dalam sambutannya Brigjen TNI Boni Christian Pardede menyampaikan Buku Petunjuk Teknis Latihan Pra Tugas Pengamanan Perbatasan RI - Malaysia ini sudah menyesuaikan dengan trend atau perkembangan situasi yang berkembang saat ini.
Menurutnya perbatasan merupakan pintu gerbang negara yang perlu mendapatkan perhatian khusus dan serius bagi kedaulatan sebuah negara sehingga perlu dilakukan upaya memperkuat penjagaan dan pengamanan di perbatasan. Terjadinya berbagai kasus pelanggaran di daerah perbatasan seperti illegal logging, peredaran Narkoba dan Miras, Tenaga Kerja ilegal, pelanggaran lintas batas dan pergeseran tapal/patok batas sering kali ditemukan.
" Guna mengantisipasi dan meminimalisasi kejadian pelanggaran di daerah perbatasan, maka personel prajurit yang akan bertugas harus dibekali dengan berbagai latihan terkait situasi yang akan dihadapi di daerah perbatasan, " ungkapnya.
"Sehingga, dalam penyelenggaraan latihan diharapkan menyerupai dengan situasi apa yang nanti akan dihadapi di medan kondisi operasi sesungguhnya," sambungnya.
Ia mengungkapkan jika buku petunjuk teknis tersebut merupakan pedoman penyelenggara latihan Pratugas perbatasan wilayah RI - Malaysia dan isinya sudah merangkum berbagai materi latihan untuk meningkatkan kualitas profesionalisme prajurit yang akan bertugas di daerah perbatasan.
"Juknis ini sangat berpengaruh dalam pelaksanaan tugas operasi di perbatasan," ucap Waaslat Kasad Bidang Latihan.
Di akhir sambutannya Waaslat Kasad menyampaikan banyak terima kasih kepada Tim Pokja dan seluruh Peserta Rapat yang telah menyusun dan memberikan saran tanggapan demi kesempurnaan buku petunjuk teknis Latihan Pratugas Pengamanan Perbatasan ini.
Rapat Uji Naskah tersebut diikuti oleh perwakilan satuan dari Balakpus TNI AD dan satuan jajaran Kodiklatad.
Faisal 6444/Red/JMI
0 komentar :
Posting Komentar