WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Warga Desa Termas Karangrayung Mengeluh Akibat Mengalami Gagal Tanam, Petani Berharap Pemerintah Segera Berikan Solusi

GROBOGAN JMI - Lahan pertanian seluas kurang lebih 25 hektare  yang berada di Desa Termas Kecamatan Karangrayung di saat tanam pertama (MT 1) sampai hampir masa panen pertama tahun 2022 ini petani mengalami gagal tanam cukup memprihatinkan pasalnya sudah 3 kali tanam tapi selalu tidak berhasil hal tersebut dengan di akibatkan beberapa faktor.

Luapan kali sungai teleng yang berada di  dusun ngrapah  desa nglatak ini menjadi faktor utama pembuangan di saat hujan turun pastinya kali teleng tersebut selalu tidak mampu menampung debit air yang berasal dari pegunungan kendeng selatan diantaranya dempel,termas,temur, juga putat nganten .

Sungai kali teleng sendiri sebagian ada yang mengalami pendangkalan meskipun tahun sebelumnya sudah ada upaya dari pemerintah dalam hal ini BBWS sudah melakukan pengerukan juga normalisasi kali tersebut.

Seorang petani asal desa termas (mujiya) ketika ditemui oleh wartawan jurnal media indonesia menyampaikan bahwa adanya gagal tanam yang dialami para petani di desa termas ini tidak hanya kali ini saja,"namun beberapa tahun kemarin pun juga sama mengalami hal yang serupa penyebabnya adalah air dari persawahan yang seharusnya bisa tuntas ketika selesai hujan ,justru kali ini berbeda pasalnya air kali sungai teleng bukannya mengalir kebawah justru mengalir ke atas menuju kali apur pembuangan yang ada di dusun ngrapah ketika hujan turun ,belum lagi jembatan kali apur sendiri saat ini sudah tidak layak karena terlalu sempit dan pendek jadi untuk kelancaran pembuangan kali dari desa termas tidak lancar dan terhambat .terang mujiya senin/14/02/22

Kerugian yang dialami petanipun mencapai ratusan juta bahkan sampai saat ini para petani juga belum ada solusi, kabar baik bagaimana cara mengatasi gagal tanam di desa kami tersebut, karena sebagian petani hanya mengandalkan dari lahan bercocok tanam.

Jembatan yang melintang di jalan raya ginggang truko tepatnya di dusun ngrapah sendiri yakni di kali sungai teleng kondisinya juga mengalami penyempitan akibat banyaknya material lumpur yang mengendap,makanya terjadi pendangkalan belum lagi sampah - sampah gedebog pisang buanyak sekali yang nenyumbat di bawah jembatan tersebut harapannya segera dilakukan normalisasi sungai kali teleng ini.jelas gupit

Kepala Desa Termas Niti Skm.MM kepada jurnal media indonesia di ruang kerjanya menyampaikan seputar gagal tanam di wilayahnya ,tahun ini tahun yang sangat memprihatinkan bagi warga desa kami sekitar hampir kurang lebih 25 hektare petani di desa kami mengalami gagal tanam bahkan hasil panen pun dari sebagian petani kurang maksimal dikarnaken selalu terendam air ketika hujan turun ,dan ini sudah berlangsung hampir 5 tahun kali ini yang terparah ,kami dari pemerintah desa juga BPD mengecek kembali lokasi meski sudah sering kita lakukan  tapi untuk hari ini tadi kami melakukan evaluasi ulang ,selain jembatan ngrapah yang harus di benahi ada kurang lebih 600 m sungai kali teleng yang harus di normalisasi karena sudah mengalami penyempitan juga pendangkalan , harapan kami juga warga desa termas dan desa lainnya agar pemerintah bisa membantu dalam menangani permasalahan petani di desa kami juga adanya normalisasi sungai tersebut dan itu satu satunya harapan yang di inginkan petani untuk segera dilakukan.ungkap Niti Senin 14/02/22

Selain itu di singgung perilahal bantuan dari pemerintah yang gagal tanam Kades menyampaikan ,"perihal bantuan dari Pemerintah melalui dinas terkait sudah memberikan bantuan baik itu bibit atau benih serta beberapa peralatan pertanian,dan secepatnya kita akan kirim surat kembali menyampaikannya langsung dengan dinas terkait juga BBWS perihal seringnya banjir di lahan pertanian desa termas juga desa sekitar termas .

Mengenai wakil rakyat DPRD Kab Grobogan yang ada di dapil V kami mencoba menanyakan kepada Kepala Desa Termas ," adakah pemberitahuan  baik lewat surat maupun komunikasi langsung adanya gagal tanam di desa termas terhadap anggota Dewan Wilayah dapil V , karena apapun juga mereka sebagai wakil rakyat di parlemen yang seharusnya bisa memperjuangkan aspirasi rakyat ,apalagi derita warga masyarakat petani desa termas mengharapkan segera ada solusi terbaik agar petani tidak terus menerus terbebani hidup ketika sudah tidak bisa lagi bercocok tanam. Pungkasnya

Heru78/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Ayo Buruan Daftarkan Diri Anda! Bawaslu Subang Rekrutmen Pengawas ADHOC Khusus Panwaslu Kecamatan di Pilkada 2024

Koordinator Divisi SDM organisasi Diklat Bawaslu, ketua Pokja Rekrutmen panwascam pilkada Subang 2024 Imanuddin Subang, JMI – D...