WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Menurut Pakar AS : Sinyal "ALIEN" Yang Terdeteksi Oleh China Berasal Dari Manusia.

Alat Pemancar Penangkap Signal Alien

JAKARTA, JMI
-- Pakar Amerika Serikat (AS) menyebut sinyal yang dideteksi teleskop radio raksasa China yang diduga dari alien sebenarnya berasal dari manusia.

Pemberitaan soal penemuan sinyal alien ini pertama kali muncul pada Selasa (14/6) dari Science and Technology Daily, surat kabar resmi Kementerian Sains dan Teknologi China.

Mereka bahkan memasukkan klaim tim peneliti telah menemukan beberapa kasus yang kemungkinan jejak teknologi dan kehidupan luar angkasa. Kabar sinyal dari alien pun menjadi viral di media sosial lokal.

Peneliti pencarian informasi luar angkasa (search for extraterrestrial intelligence/SETI) Dan Werthimer yang juga terlibat dalam penelitian menyebut apa yang ia dan rekan-rekannya temukan berasal dari manusia dan bukan dari makhluk luar angkasa.

Sinyal radio dengan pita frekuensi sempit tersebut umumnya tidak berasal dari sesuatu yang alami, sehingga dianggap buatan yang memunculkan dugaan berasal dari alien.

Para ilmuwan menemukan tiga sinyal ini pada 2019 dan 2022 menggunakan Teleskop radio Spherical Aperture Lima ratus meter (FAST) saat melakukan pemindaian planet luar tata surya dalam persiapan untuk survei langit lima tahun mendatang.

Berita penemuan yang menyebar dengan sangat cepat ini dibantah oleh Wertheimer. Ia menyebut sinyal buatan tersebut berasal dari manusia dan bukan dari alien.

"Masalah besar, dan masalah dalam kasus khusus ini, adalah kami mencari sinyal dari makhluk luar angkasa, tetapi yang kami temukan adalah miliaran sinyal dari Bumi," kata Werthimer, seperti dikutip Live Science.

"Sinyal itu sangat lemah, tetapi penerima kriogenik pada teleskop sangat sensitif dan dapat menangkap sinyal dari ponsel, televisi, radar, dan satelit - dan lebih banyak satelit di langit dari hari ke hari. Jika Anda masih baru dalam hal ini, dan Anda tidak tahu banyak interferensi dapat masuk ke data Anda dan merusaknya, cukup mudah untuk menjadi senang," tambahnya.

Terlepas dari kegembiraan atas penemuan tersebut, rekan peneliti Werthimer berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan agar tidak memunculkan kabar sensasional lagi.

"Ini adalah beberapa sinyal elektromagnetik pita sempit yang berbeda dari masa lalu, dan tim saat ini sedang mengerjakan penyelidikan lebih lanjut," kata Zhang Tongjie, kepala ilmuwan di China Extraterrestrial Civilization Research Group di Beijing Normal University, dalam laporan penelitian.

"Kemungkinan sinyal yang mencurigakan adalah semacam gangguan radio juga sangat tinggi, dan perlu dikonfirmasi lebih lanjut dan dikesampingkan. Ini mungkin proses yang panjang," imbuhnya.

Karena kemungkinan gangguan sinyal yang mengganggu hasil penelitian, Wertheimer menyarankan manusia untuk meneliti kehidupan luar angkasa dari sisi jauh Bulan.

"Sebuah teleskop radio di bagian belakang bulan akan terlindung dari semua polusi radio planet kita," tuturnya.

 

Sumber : CNN Indonesia

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Puluhan Pengacara Bakal Layangkan Somasi Atas Pelayanan Buruk RS Hamori Terhadap Pasien Korban Amuk Massa Ormas

Subang JMI – Seorang pasien di Rumah Sakit (RS) Hamori Kabupaten Subang mengeluhkan pelayanan saat menjalani perawatan selama beberapa ha...