WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Presiden Xi Hadir Dalam Upacara Pengukuhan Pemerintahan Baru Hong Kong

Presiden Negara China Xi Jinping

JAKARTA, JMI
--  Presiden China Xi Jinping akan mengunjungi Hong Kong untuk memperingati 25 tahun penyerahan kota itu ke China daratan. Kantor berita negara Xinhua pada Sabtu (25/6) melaporkan, perjalanan itu akan menjadi kunjungan pertama Xi di luar daratan China sejak Januari 2020 setelah merebaknya wabah Covid-19.  

Xinhua mengatakan, Xi dijadwalkan menghadiri upacara pengukuhan pemerintahan periode keenam Hong Kong. John Lee akan menjadi pemimpin baru Hong Kong pada 1 Juli, menggantikan Carrie Lam.

Menurut para kritikus, peringatan 25 tahun penyerahan Hong Kong sangat penting bagi China. Beijing menilai Hong Kong telah mencapai stabilitas sejak prores pro-demokrasi terbesar pada 2019.

Sejak aksi protes tersebut, China menerapkan undang-undang keamanan nasional, dan reformasi pemilihan untuk memastikan hanya "patriot" yang dapat bekerja di pemerintahan dan badan pembuat undang-undang.

China memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong pada Juni 2020. Undang-undang tersebut menghukum tindakan subversi, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing dengan hukuman penjara seumur hidup.  Beijing mengatakan, undang-undang itu diperlukan untuk memulihkan stabilitas setelah protes anti-pemerintah pada 2019.

Lee telah berjanji untuk mempertahankan cengkeraman Hong Kong di bawah undang-undang keamanan, sejalan dengan kepentingan kedaulatan Cina. Hong Kong diserahkan ke Cina pada 1 Juli 1997, setelah 156 tahun di bawah pemerintahan kolonial Inggris.

Pada Mei lalu, Komite pemilihan Hong Kong memberikan suara untuk calon tunggal John Lee. Komite tersebut terdiri dari hampir 1.500 anggota yang sebagian besar pro-Beijing.

Para anggota komite memberikan suara dalam pemungutan suara rahasia yang akan berlangsung 2,5 jam.  Lee membutuhkan lebih dari 750 suara untuk memenangkan pemilihan. Hingga pukul 11.00 waktu setempat, lebih dari 96 persen anggota Panitia Pemilihan telah memberikan suaranya.

Sebagai satu-satunya kandidat, Lee diperkirakan akan menang dengan mudah. Terutama karena dia mendapat dukungan Beijing, dan bulan lalu memperoleh 786 nominasi dari anggota Komite Pemilihan untuk mendukung pencalonannya.

Pemilihan itu mengikuti perubahan besar pada undang-undang pemilihan Hong Kong tahun lalu, untuk memastikan bahwa hanya "patriot" yang setia kepada Beijing yang dapat memegang jabatan.  Badan legislatif juga dirombak untuk menghilangkan suara-suara oposisi.

Pada Ahad pagi, tiga anggota Liga Sosial Demokrat yang merupakan sebuah kelompok aktivis lokal, menggelar aksi dengan berbaris menuju tempat pemilihan sambil menampilkan spanduk menuntut hak pilih universal yang akan memungkinkan warga Hong Kong untuk memilih legislatif dan eksekutif.

“Hak asasi manusia atas kekuasaan, rakyat lebih besar dari negara.  “Satu orang, satu suara untuk kepala eksekutif.  Segera terapkan hak pilih universal ganda," ujar tulisan yang ada di spanduk.


Sumber : Republika.

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Ayo Buruan Daftarkan Diri Anda! Bawaslu Subang Rekrutmen Pengawas ADHOC Khusus Panwaslu Kecamatan di Pilkada 2024

Koordinator Divisi SDM organisasi Diklat Bawaslu, ketua Pokja Rekrutmen panwascam pilkada Subang 2024 Imanuddin Subang, JMI – D...