WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Tarif Listrik Naik, Zulfikar Ingatkan Pemerintah Soal Kemungkinan Pembengkakan Subsidi


Tangerang JMI,
Anggota FPD Zulfikar Hamonangan mengingatkan pemerintah agar berhati-hati dengan kemungkinan pembengkakan subsidi, justru setelah tarif dasar listrik untuk pelanggan 3.500 VA diumumkan akan naik per 1 Juli 2022. Karena sebelumnya, beberapa kebutuhan sudah naik, sementara kebijakan terkait BBM berbeda lagi.

"Lalu minyak goreng dan sembako lainnya mengalami kenaikan signifikan. Disisi lain, BBM RON 90 masih berada di harga Rp 7.650 hingga Rp 8.000 per liter berdasarkan lokasi. Apakah hal ini tidak akan menyebabkan subsidi tetap membengkak? Ini perlu diperhatikan,’’ kata Zulfikar dalam Lanjutan pembahasan asumsi dasar, kebijakan fiskal, pendapatan, defisit dan pembiayaan dalam RAPBN TA 2023 di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta (14/6/2022).

Zulfikar mewanti-wanti agar Kementerian Keuangan dan mitra kerjanya benar-benar memperhitungkan masalah ini. Karena tidak menutup kemungkinan, kebijakan ini hanya akan mengatasi masalah di satu sisi, menimbulkan masalah lainnya.

"Jangan sampai pemerintah malah melakukan gali lobang tutup lobang, tidak memiliki perencanaan matang dan terukur. Yang akan menanggung akibatnya masyarakat juga,’’ papar Zulfikar lagi.

Sebelumnya, pemerintah menjelaskan bahwa PDB subsektor sektor migas meningkat 2,15% (2020) menjadi 2,72% (2021). Kontribusi PNBP SDA migas meningkat menjadi 4,9% (2021) dari 4,2%(2020). Defisit minyak mentah 2020 menurun US 1, 9 miliar dibanding 2018 dan 2019. Jumlah WK eksploitasi tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

Tahun 2023 pemerintah akan melanjutkan upaya percepatan lifting migas, mendorong pelaksanaan kontrak bagi hasil yang menarik investasi, pengendalian biaya usaha hulu migas, meningkatkan monitoring dan evaluasi, juga menerapkan kebijakan penetapan harga gas bumi tertentu secara lebih selektif.

Terkait tarif listrik, disebutkan bahwa sejak 2017 tidak ada penyesuaian tarif. Sementara BBM, juga tidak mengalami penyesuaian sejak 2016. Karena itulah, pada APBN 2022, subsidi dan kompensasi meningkat signifikan. Saat yang sama, subsidi energi juga belum sepenuhnya tepat sasaran dan kurang efektif menurunkan kemiskinan.

Zulfikar sepakat bahwa subsidi harus benar-benar tepat sasaran. Karena itu, skemanya harus jelas dan disampaikan secara transparan.

Di sisi lain, ia mengingatkan bahwa fluktuasi harga minyak dunia akan berdampak serius terhadap perekonomian nasional. Karena itu, pemerintah harus menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi harga minyak dunia yang semakin tinggi.

"Negara harus kreatif dan mengambil langkah strategis dan pro rakyat. Tidak apa-apa kantong negara kempes, asal rakyat sejahtera. Karena selain masyarakat miskin yang terbebani, sebetulnya banyak masyarakat kelas menengah ke bawah yang juga merasakan beban tersebut,’’ kata Zulfikar.

Menurutnya, pemerintah perlu sangat mempertimbangkan masyarakat kelas menengah ke bawah yang jumlahnya sangat banyak.

"Kebijakan menaikan harga listrik ini malah seperti tidak peduli kepada rakyat,’’ katanya. 


Dede Darya/JMI/Red

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Di Ulang Tahunnya yang Ke 10 Tahun, Lunpia Cik Meme Semarang Berikan Kejutan

SEMARANG, JMI - Ya siapa yang tak kenal oleh-oleh Khas Semarang yaitu Lunpia nama Lunpia Cik Meme (LCM) Semarang kembali memberikan kejut...