WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Akar Banjir Parah di Sydney Australia


JAKARTA, JMI
 --  Sydney mengalami banjir parah selama beberapa hari terakhir menyusul hujan lebat terus melanda negara bagian New South Wales, Australia.

Menurut pemberitaan The Guardian, banjir terparah melanda area Hawkesbury-Nepean hingga ke wilayah barat dan utara Sydney. Namun, wilayah Illawarra, Bathurst, Blue Mountains, Hunter, dan Central Coast masih menjadi perhatian pihak berwenang.

Sebagaimana diberitakan ABC News, sekitar 30 ribu orang terdampak banjir di Sydney sehingga diminta mengungsi.

Menurut profesor bidang ilmu risiko bencana dan bahaya di Universitas Sydney, Dale Dominet-Howes, bencana banjir di Sydney disebabkan salah satunya karena letak geografis dan kondisi alam.


Dominet-Howes dalam The Conversation mengatakan sebagian besar wilayah New South Wales dilanda hujan deras dan banjir selama beberapa bulan terakhir.

Beberapa daerah, sepertiHawkesbury-Nepean danLismore, seringkali terkena banjir karena mereka terletak di cekungan rendah wilayah New South Wales.

Lismore sendiri dikelilingi beberapa sungai besar yang memiliki tangkapan air signifikan, membuat wilayah itu rentan terkena banjir.


Sementara itu, sungai besar yang berada di Hawkesbury-Nepean harus melewati titik jepit yang dikenal sebagai Sackville Bathtub. Titik tersebut memperlambat aliran air dan menyebabkan air kembali naik.

Tak hanya itu, perubahan iklim yang terjadi sekarang mengubah pola hujan, membuat banjir parah mungkin bakal semakin sering terjadi.

Curah hujan tinggi menyebabkan air meluap dari Bendungan Warragamba sejak Minggu (3/7) karena level air berlebihan. Bendungan tersebut merupakan sumber air minum untuk kebanyakan masyarakat di kota itu.

Selain geografis dan alam, Dominet-Howes menilai faktor kedua banjir di Sydney adalah pembangunan infrastruktur dan perumahan yang semakin banyak.

Di wilayah Hawkesbury-Nepean, lahan serapan kini banyak dipenuhi perumahan, gedung pusat bisnis, dan sekolah di atas jalur banjir.

Pembangunan tersebut disebabkan karena populasi Sydney yang semakin berkembang, membuat pemerintah harus membangun lebih banyak rumah meski tahu daerah tersebut rawan banjir.

Sumber : CNN Indonesia

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Apel Besar dan Halal Bihalal Perumda Air Minum Tirta Rangga Kab.Subang Tahun 2024

Subang, JMI - Pj. Bupati Subang Bertindak sebagai pembina Apel Besar yang bertempat di Halaman Kantor Perumda air minum Tirta R...