WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Ciri-ciri Strict Parents Kaku Dan Kebanyakan Nuntut


JAKARTA, JMI
-- Istilah strict parents sering dialamatkan pada orangtua yang bersikap tegas pada anak-anaknya. Sikap tegas ini biasanya dianggap anak-anak sebagai orangtua yang galak.

Orangtua seringkali pusing, gara-gara tindakan tegasnya diasosiasikan sebagai galak, mengekang, dan tak paham anak-anak zaman sekarang. Istilahnya, orang tua otoriter.

Perlu diketahui orangtua menjadi strict parents karena berbagai hal, termasuk alasan baik atau alasan egois.

Mengutip berbagai sumber, beberapa orang tua menjadi strict parents karena punya harapan tinggi pada anak-anaknya. mereka mengajari anak-anak mereka disiplin diri demi masa depan sang anak. Orang tua ini memiliki kepentingan terbaik anak-anak mereka di hati.

Namun ada juga beberapa orang tua strict mengontrol karena mereka takut dianggap sebagai orang tua yang tidak kompeten jika anak-anak mereka melakukan kesalahan.Ini yang dikenal sebagai alasan egois.

Banyak orangtua percaya bahwa seseorang hanya bisa menjadi orang tua yang permisif atau orang tua yang tegas. Karena mereka tak ingin punya anak yang membangkang.

Dalam psikologi, strict parents didefinisikan sebagai orang tua yang menempatkan standar dan tuntutan tinggi pada anak-anak mereka.Mereka bisa menjadi otoriter atau otoriter, tergantung pada keyakinan disiplin orang tua dan responsivitas terhadap kebutuhan anak mereka.

Kebanyakan orangtua yang tegas bersikap dingin, tidak responsif, dan tidak mendukung anak-anak mereka. Aturan mereka seringkali terlalu ketat dan sewenang-wenang.

Banyak orang tua yang bermaksud baik percaya bahwa mereka melakukan yang terbaik untuk anak-anak mereka dengan menetapkan batasan yang ketat dan kaku. Meskipun Anda mungkin memaksa anak-anak Anda untuk patuh sementara, pola asuh yang terlalu ketat menciptakan masalah perilaku. 

Ciri-ciri strict parents:

Strict parents cenderung melakukan hal-hal seperti:
* Ingin anak-anak untuk mengikuti perintah tanpa pertanyaan
* Rasakan bahwa ketaatan sama dengan cinta
* Tak membuka ruang komunikasi terbuka dengan anak
* Memiliki aturan ketat yang harus dipatuhi anak-anak
* Hukum anak-anak dengan keras kalau melakukan kesalahan
* Tak menunjukkan sisi sayang atau hangat ke anak.
* Sangat menuntut

Apa bahaya jadi strict parents buat anak?

Saat menjadi orangtua, Anda pasti ingin segala sesuatu yang terbaik buat anaknya. Oleh karenanya, orangtua seringkali dituntut untuk menjadi sosok yang tegas dan keras.

Akan tetapi hati-hati, menjadi orangtua yang tegas atau strict parents bukan berarti harus jadi otoriter. Pola asuh seperti ini bisa menjadi kekerasan fisik dan emosional. Meskipun memiliki batasan dan harapan terhadap anak-anak Anda adalah hal yang sehat, aturan harus diseimbangkan dengan kehangatan dan rasa hormat terhadap anak Anda juga.

Anak-anak dari orang tua yang terlalu keras mungkin memiliki beberapa masalah

Tingkat percaya diri yang rendah

Sebuah penelitian terhadap mahasiswa menemukan bahwa mereka yang orang tuanya lebih otoriter dan terlalu kers memiliki harga diri yang rendah.

Mereka memiliki lebih banyak masalah perilaku dan menunjukkan lebih sedikit inisiatif dan ketekunan daripada siswa yang orang tuanya tidak begitu strict.

Depresi

Dalam pola asuh strict parents, biasanya anak-anak tak mendapat kesempatan untuk bisa mengungkapkan perasaan mereka. Anak-anak dengan orang tua yang kritis terhadap mereka dan mengabaikan perasaan mereka lebih mungkin untuk mengembangkan depresi dan kecemasan.

Jadi pembully atau dibully

Dalam berbagai film, Anda mungkin sering melihat bahwa anak yang memiliki orangtua yang keras cenderung jadi anak nakal dan penindas di luar rumah. Mereka lebih cenderung menjadi pengganggu karena mereka melihat perilaku itu dicontoh di rumah.

Namun bukan cuma jadi penindas, anak-anak dari orangtua yang otoriter juga bisa jadi korban bully. Mereka memiliki harga diri yang lebih rendah dan merupakan target yang lebih mudah bagi para pengganggu.

Masalah perilaku

Sebuah penelitian terhadap 600 anak berusia 8 hingga 10 tahun menunjukkan bahwa mereka yang memiliki orang tua otoriter memiliki masalah perilaku yang paling banyak. Mereka menunjukkan perilaku yang lebih menantang,hiperaktif, dan perilaku antisosial.Mereka juga memiliki lebih banyak masalah emosional dan menunjukkan lebih sedikit perilaku prososial.

Masalah dengan pengaturan diri

Sebuah penelitian di University of Georgia menemukan bahwa anak-anak yang punya strict parents lebih cenderung bertingkah.

Mereka juga dianggap kurang mampu mengatur diri sendiri dan memecahkan masalah begitu mereka dewasa.Ketika anak-anak masih kecil, orang tua mereka memiliki kemampuan lebih untuk menegakkan

Obesitas

Anak usia sekolah dengan orang tua otoriter 41 persen lebih mungkin mengalami obesitas dibandingkan anak dengan orang tua otoriter

 

Sumber : CNN Indonesia

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Apel Besar dan Halal Bihalal Perumda Air Minum Tirta Rangga Kab.Subang Tahun 2024

Subang, JMI - Pj. Bupati Subang Bertindak sebagai pembina Apel Besar yang bertempat di Halaman Kantor Perumda air minum Tirta R...