WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Diduga Besaran Dana Bantuan KTM Ternak Lebah Madu Tak Transparan, Ada Apa ?

TANGGAMUS, JMI - Empat Kelompok Tani Mandiri (KTM) ternak lebah madu selaku Penerima Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021 di Kesatuan Pengolahan Hutan (KPH) Batutegi Kabupaten Tanggamus diduga tidak ada ke transparannya atas nilai anggaran yang mereka terima, Sabtu, (22/07/22).

Kesimpang siuran atas pencairan DAK yang di peruntukan bagi kelompok ternak lebah madu di Pekon Penantian, Kecamatan Ulubelu KPH Batutegi itu, menimbulkan banyak pertanyaan. Seperti apa mekanisme pencairan DAK tersebut?

Melalui penuturan Jupri selaku Ketua kelompok Karya Tani Mandiri (KTM) 1 (Satu) di kediaman nya Rabu, 16 Februari 2022, Pekon Penantian, ia malah tidak mengetahui secara pasti berapa uang yang diterima. 

"Rekening nggak tahu, rekening bukan saya yang megang," ungkapnya. 

Saat disinggung oleh para awak media, berapa nilai nominal dana DAK tersebut dikucurkan oleh Pemerintah ke KTM nya, dia mengatakan kurang tahu persis berapa jumlah nya. 

"Besaran dari Pemerintah itu katanya 200 juta, tapi saya nggak tahu sih," kata Jupri. 

Disisi lain, saat di rumah pak Jupri selaku Bendahara nya KTM 1 (Satu), Bapak Parmin mengaku terima uang sekitar Tiga Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah (Rp. 34.500.000,-) dari Empat Puluh Sembilan Juta Rupiah (Rp. 49.000.000,-), setelah potong ini dan itu, yang ia terima dari seseorang yang bernama Prayitno di kediaman pak Jupri. 

"Datangnya dianterin kesini (Rumah Jupri-Red), yang bawa uang pak Prayit, sejumlah Empat Puluh Sembilan Juta dan setelah potong ini dan itu, diserahkan sama saya itu Tiga Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu, untuk kebutuhan sini lah," tuturnya. 

Namun, lain hal nya dengan Bapak Sukirman selaku Ketua kelompok KTM 2 yang juga ada dikediaman pak Jupri, menjelaskan bahwa uang dari 200 juta tersebut ia terima dari pak Basuki sebesar 61,5 juta, adapun sisanya masih di pegang oleh Ketua Gapoktan.

"Informasinya kemaren itu kita ke Bank Lampung, langsung kita pencairan, cairnya 200 juta. Awalnya kita nerima 200 juta, disini kan ada Ketua Gapoktan. ya sisa nya masih di pegang Ketua Gapoktan, pak Basuki, kita terima Enam Puluh Satu Juta Lima Ratus Ribu, yang menyerahkan pak Basuki," jelas nya.

Adapun untuk kedua Ketua KTM yang lainnya, hari itu para awak media nihil menemui, dikarenakan tidak sedang berada di tempat (Rumah-Red).

Dari informasi terakhir kami dapatkan pada awal bulan Juli 2022, bersumber dari pengurus KPH Batu Tegi yang namanya enggan ditulis, bahwasanya ternak madu di wilayah tersebut tidak keluar (berjalan). 

"Kayak nya gak jalan itu, Produk nya gak muncul. Yang lain di curup Tirai produk nya keluar," tulisnya kepada awak media via Aplikasi WhatsApp.

TIM/ROBI/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Bawaslu Subang Gelar Rapat Evaluasi Tahapan Pemilu 2024, Sekaligus Proyeksikan Tahapan Pilkada Serentak 2024

Subang, JMI - Bawaslu Subang menggelar rapat evaluasi tahapan pemilu 2024, yang merupakan kegiatan terakhir pengawasan melekat y...