WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Hari Zoonosis Sedunia Berikut 7 Penyakit Zoonosis yang Ditemukan di Indonesia, Bisa Picu Kematian


JAKARTA, JMI
--  Hari Zoonosis Sedunia diperingati setiap tanggal 6 Juli. Hari ini menjadi momen untuk mengingatkan ancaman penyakit zoonosis yang ada di tengah-tengah manusia.

Penyakit zoonosis sendiri merupakan penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Ada beberapa penyakit zoonosis yang ditemukan di Indonesia.

Di Indonesia, penyakit zoonosis atau dikenal juga dengan penyakit tular vektor dan reservoir atau vector borne diseases masih menjadi masalah kesehatan yang cukup besar.


Sebagai negara tropis, Indonesia dianugerahi keanekaragaman hayati yang melimpah. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, justru berpotensi mendatangkan penyakit zoonosis yang menular ke manusia.

Saat ini, Kementerian Kesehatan juga telah menemukan 132 spesies mikro-organisme patogen yang bersifat zoonotik di Indonesia.

Berikut ini beberapa penyakit zoonosis yang sering dilaporkan di Indonesia, mengutip berbagai sumber.

1. Demam berdarah

Bukan rahasia lagi, angka kasus demam berdarah (DBD) terus ditemukan di Indonesia. Penyakit ini kerap mengancam di musim penghujan.

DBD disebabkan oleh infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Musim penghujan menjadi waktu terbaik banyak nyamuk untuk berkembang biak.

Umumnya, penyakit ini bisa disembuhkan dengan perawatan yang tepat. Namun dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

2. Flu burung

Avian influenza atau dikenal dengan nama flu burung merupakan penyakit zoonosis yang cukup fatal dan bisa menular ke manusia, burung, babi, kuda, bahkan anjing. Virus Avian Influenza tipe A (hewan) dari keluarga Orthomyxoviridae telah menyerang manusia dan menyebabkan banyak korban meninggal dunia.

Walau demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, saat ini belum ada laporan baru manusia di Indonesia yang terinfeksi virus ini.

3. Rabies

Rabies adalah penyakit yang cukup mematikan dan bisa menyebar ke manusia melalui air liur hewan yang terinfeksi. Rabies biasanya menyebar melalui gigitan hewan.

Hewan yang paling mungkin menyebarkan rabies antara lain anjing, kelelawar, anjing hutan, rubah, sigung, dan rakun.

Di Indonesia, rata-rata ditemukan 142 kasus rabies per tahun yang tersebar di sejumlah provinsi.

4. Leptospirosis

Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi.

Beberapa hewan yang bisa menjadi perantara penyebaran leptospirosis adalah tikus, sapi, anjing, dan babi. Pada 2012, dilaporkan 828 kasus Leptospirosis di Indonesia dan 78 di antaranya meninggal dunia.

Anda juga perlu mewaspadai penyakit ini saat musim penghujan tiba, khususnya saat terjadi banjir. Cairan pada tikus dan hewan penyebar lainnya bisa masuk ke dalam aliran air kotor dan menginfeksi seseorang melalui luka terbuka

5. Anthrax

Antraks menjadi salah satu penyakit zoonosis yang harus diwaspadai di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis yang mudah ditemukan di hewan mamalia pemakan rumput, seperti sapi.

Penularannya bisa melalui kulit yang terluka, udara yang tercemar, atau mengonsumsi daging hewan yang terpapar virus tersebut.

6. Toxoplasmosis

Penyakit ini muncul karena parasit protozoa bersel tunggal bernama Toxoplasma gondii. Penyakit ini bisa ditularkan oleh kucing, kambing, babi, dan unggas melalui kontak fisik serta makanan yang terkontaminasi.

Toksoplasmosis bisa menyebabkan komplikasi, misalnya radang otak.

7. Penyakit Pes (plague)

Pes merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Yersinia pestis. Jika tak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kematian.

Bakteri ini disebarkan melalui kutu yang biasa hinggap di hewan-hewan pengerat seperti tikus.


Sumber : CNN Indonesia

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Ayo Buruan Daftarkan Diri Anda! Bawaslu Subang Rekrutmen Pengawas ADHOC Khusus Panwaslu Kecamatan di Pilkada 2024

Koordinator Divisi SDM organisasi Diklat Bawaslu, ketua Pokja Rekrutmen panwascam pilkada Subang 2024 Imanuddin Subang, JMI – D...