WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Ketua BPD Tuyau Dikunjungi Tim Tipikor Polres Bartim Ada Apa ?


Bartim-Kalteng JMI
, ketua BPD Tuyau IJ kedatangan tamu dari Tim Tipikor Polres Bartim dalam rangka koordinasi lambatnya pelaksanaa paket fisik di Desa Tuyau. Kamis (14/07/2022)siang

BPD Pertanyakan Hasil Kinerja Desanya, dalam Permendagri No 110/2016 membenarkan BPD mempertanyakan penggunaan Dana Desa.

Desa Tuyau Kec. pematang Karau Kab.Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah panen Surat pertanyaan BPD dan Tim, ada 3 Surat tertuju Kepala Desa, Kecamatan, dan Kabupaten yang isinya mempertanyakan paket fisik Desa Tuyau yang belum terselesaikan,sedang Desa lain yang masih dalam Kecamatan yang sama paket fisiknya terwujudkan dengan baik.

Surat pertama No 142/21/BPD-Ty/III/2022,yang dipertanyakan hal hal sbb; lanjutan titian usaha tani Rt 03 belum terselesaikan,rehab titian usaha Tani Rt 02 masih belum selesai,rehab Pos Yandu Rt 07 belum dikerjakan,pengadaan Ayam petelor 300 ekor dan pakan 90 zak belum diselesaikan,pembuatan titian usaha tani di Rt 08 belum dikerjakan,pembinaan Karang Taruna,pembelian 2 unit pompa air belum ada,pembelian 2 buah arco belum ada,pembuatan 2 gerobak dorong belum ada,pembelian 2 mesin serut papan belum ada,pembelian 2 unit Circular mesin potong papan belum ada,modal bumdes belum aktif dan belum jelas uangnya berada dimana,siapa yang megangnya.Surat BPD ini menindaklanjuti Surat BPD No 141/20/BPD-Ty/x/-2021,artinya sudah lewat batas waktu penyelesaian tahun anggaran 2021.


Rupanya Kades MR belum respon juga atas Surat yang disampaikan ketua BPD IJ pada tahun 2021. , maka kembali kirimkan surat teguran kedua di tahun anggaran 2022 lewat Surat tertanggal 23 Mei 2022, masih menegur MR kenapa paket fisik tahun 2021 masih belum juga dikerjakan, sedang batas waktu pengerjaan sudah berakhir.

Isi surat teguran kedua bpd diantaranya hal hal sbb; lanjutan titian tani Rt 03 masih belum rampung ada sisa fisik yang belum beres,titian tani Rt 02 juga sama dengan di Rt 03,rehab Pos Yandu Rt 07 belum dikerjakan,pengadaan pakan ayam kurang 60 zak,prasasti titian tani Rt 8 belum ada,pengadaan 1 unit pompa air belum dibeli,dua buah gerobak dorong belum dikerjakan,modal bumdes tidak jelas dimana dan dipegang siapa,tahun 2022 tahap I bedah rumah dua buah belum dikerjakan.

Lanjut Surat ke-3 tgl 28 Juni 2022, hal yang disoroti pelaksanaan fisik tahap I tahun anggaran 2022 adalah sbb; titian usaha tani Rt 01 belum ada materialnya,bedah rumah 2 buah belum dikerjakan, penggilingan mesin padi belum ada dibeli,belanja beli pakan ayam belum dibeli, kegiatan Covid-19 tidak ada kegiatanya. Pekerjaan ini belum bisa dilaksanakan akibatnya Tahap II tahun anggaran 2022 terhambat dan akan terus terlambat apabila tidak diambil tindakan tegas dari intansi terkait.

Wajar dan logis jika tim BPD Tuyau mempertanyakan Pekerjaan Fisik Desanya karena  Kades sudah mencairkan anggaran ADD dan DD namun yang terlihat prakteknya melanggar tahapan dalam pengerjaan fisik maupun non fisik

Belum ada pihak yang secara hukum dipersalahkan, asa praduga tak bersalah berlaku penuh pada setiap indikasi delik secara yuridis yustisia.

Hak setiap orang wajib dilindungi,namun juga kewajiban penegak hukum melidik sebuah kejadian yang terindikasi adanya pelanggaran sebagaimana diatur dalam KUHP dan KUHAP yang berlaku.

Dalam kesetaraan hak hukum bagi setiap warga Negara dijamin Pasal 27 UUD 1945,selain perundang undangan lainya,seperti dalam undang undang hak asasi manusia.


Toto Suroto/JMI/Red.

 

 

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Puluhan Pengacara Bakal Layangkan Somasi Atas Pelayanan Buruk RS Hamori Terhadap Pasien Korban Amuk Massa Ormas

Subang JMI – Seorang pasien di Rumah Sakit (RS) Hamori Kabupaten Subang mengeluhkan pelayanan saat menjalani perawatan selama beberapa ha...