WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Pacar Putin Diklaim Turut Pengaruhi Kebijakan Rusia


JAKARTA, JMI
 --  Eks altet senam ritmik yang disebut-sebut kekasih dari Presiden Rusia Vladimir Putin, Alina Kabaeva, diklaim turut memberikan pengaruh sang presiden dalam memutuskan kebijakan luar negeri.

Klaim itu diungkap dalam buku biografi terbaru Putin yang ditulis wartawan senior Inggris, Philip Short. Buku itu akan dirilis Selasa (26/7) depan.

Dalam bukunya itu, Short menggambarkan Putin adalah sosok pemimpin yang diisolasi dunia dan berbeda dengan pemimpin negara lainnya. Putin juga diklaim hidup dengan keluarga yang tak harmonis sehingga tidak punya siapa-siapa yang bisa menjaga dirinya tetap membumi. 

Putin disebut memiliki pernikahan yang tidak bahagia. Hal itu lah membuatnya berhubungan dengan Kabaeva yang berusia 39 tahun, hampir mirip dengan usia dua anak Putin dari mantan istrinya, Lyudmila Putina.

Hubungan asmara Putin dan Kabaeva ini kali pertama dirumorkan oleh tabloid Moskovsky Korrespondent pada 2008. Laporan itu pun segera dibantah Putin, yang lalu disusul oleh penutupan tabloid tersebut.

Short mengatakan dalam bukunya bahwa Putin menunjukkan perubahan sikap dan semangat tak jauh sebelum rumor asmaranya dengan Kabaeva terungkap. Hal ini, kata Short, tak sekadar mengubah suasana hati Putin terkait kehidupan pribadinya, tapi juga saat menetapkan kebijakan di pemerintahan.

"Apakah itu menjadi salah satu faktor yang membantu menghasilkan apa yang tampak seperti sudut pandang Rusia dengan pendekatan yang lebih percaya diri dan kuat dalam kebijakan luar negeri? Tetapi (ini) oleh negara Barat dipandang lebih agresif?" bunyi kutipan buku Short yang diulas oleh Newsweek

"Itu mungkin tetapi, mengingat tekad Putin untuk menyembunyikan kehidupan pribadinya, tidak ada cara untuk mengetahuinya," papar Short lagi dalam bukunya.

Kabaeva bahkan menjadi salah satu orang Rusia yang masuk dalam sanksi Barat terhadap Negeri Beruang Merah sebagai hukuman atas invasinya ke Ukraina pada Februari 2022.

Short menghabiskan delapan tahun menulis "Putin," yang dia godok secara mendalam. Buku ini berisi beberapa materi baru berdasarkan wawancara ekstensif. Short mengungkap tujuannya menulis biografi ini bukanlah untuk menjelekkan atau membebaskan Putin, tetapi untuk memahami apa yang memotivasinya.

Dikutip The Washington Post, menurut penuturannya, Short mnilai Amerika Serikat menanggung banyak kesalahan atas apa yang telah terjadi pada Rusia dan Putin.

 

Sumber : CNN Indonesia

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

KPU Subang Buka Sayembara, Umumkan Pembuatan Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Berikut Ini Ketentuan dan Syaratnya

Subang, JMI – Komisi pemilihan umum (KPU) kabupaten Subang mengadakan sayembara pembuatan maskot dan jingle pemilihan Bupati da...