WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Pertemuan Dharma Wanita, Persatuan Lapas Kelas IIB Purwodadi

GROBOGAN JMI - Ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Wanita Persatuan Lapas Kelas IIB Purwodadi melaksanakan pertemuan rutin guna menunjang kinerja terhadap para pelaksana tugas yakni Para pegawai maupun pejabat struktural di Lapas. 

Hal ini rutin dilaksanakan, dengan tujuan lain sebagai ajang silaturrahim sesama anggota dharma wanita persatuan di Lingkungan Lapas Purwodadi.

Kegiatan dilaksanakan di Aula Lapas Purwodadi Jum'at (8/7/2022)  dan dihadiri seluruh anggota dharma wanita persatuan di Lingkungan Lapas.

Kegiatan diawali sambutan oleh ketua dharma wanita persatuan yakni ibu soebiyakto  (istri Kalapas.red).
Dalam kesempatan tersebut, seluruh bidang menyampaikan laporan.

"Laporan ini tentu berhubungan langsung terhadap segala kegiatan dan capaian kerja lingkup dharma wanita persatuan", ungkap nyonya Soebiyakto.

Selain acara pokok hal pertemuan rutin, juga dilaksanakan perpisahan anggota dharma wanita persatuan yakni  Istri Bapak Muslih, Yang mana beliau sudah purna tugas di Lapas Kelas IIB Purwodadi ini mulai bulan Juli 2022. 

Disampaikan bahwa, Kami sangat berterima kasih atas pengabdiannya untuk memajukan Lapas kita menjadi lebih baik, imbuh ketua dharma wanita saat memberikan ucapan selamat pisah.

Sehubungan dengan menyambut Hari Raya Idul Adha,  Ketua Dharma Wanita Persatuan mengucapkan selamat berpuasa bagi yang melaksanakannya, imbuhnya.

Disela-sela kegiatan, Ketua Dharma Wanita Persatuan menggugah dan memberikan semangat tentang peradapan umat manusia, dimana saat ini semua elemen dan kelompok harus mengutamakan kebersamaan demi persatuan dan kesatuan yang berlandaskan nilai-nilai demokrasi.

"Kisah  Keluarga Nabi Ibrahim sangat mulia dan teladan bagi kita semua, dalam kondisi masih bayi, Nabi Ismail sudah ditinggal Orang Tuanya yakni Nabi Ibrahim". 
Dalam perjalanan hidupnya, Siti Hajar istri Nabi Ibrahim mengajak Nabi Ismail hijrah dari Syam ke Mekah ketika usia Nabi Ismail baru 6 tahun. 

Saat itu Mekah merupakan hamparan padang pasir yang sangat luas,  saat Nabi Ismail masih bayi, Siti Hajar tidak bisa memberikan ASI nya. Kemudian Siti Hajar berlarian dari Bukit Shafa ke Marwah sebanyak 7 kali, untuk mencari air. 

Dengan kejadian tersebut, semua kita ambil hikmahnya, apa yang menjadi Tauladan dari Siti Hajar bisa kita petik manfaatnya, sebagai sarana dan upaya kita mengabdi kepada bangsa dan negara  secara prosedural dan proporsional,  pungkas Ketua Dharma Wanita Persatuan mengakhiri acara.

Heru/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

KPU Subang Buka Sayembara, Umumkan Pembuatan Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Berikut Ini Ketentuan dan Syaratnya

Subang, JMI – Komisi pemilihan umum (KPU) kabupaten Subang mengadakan sayembara pembuatan maskot dan jingle pemilihan Bupati da...