WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Antisipasi Lonjakan Inflasi, "Disperindag Bersama Bulog Grobogan Monitoring Harga Sembako di Sejumlah Pasar

GROBOGAN JMI - Dalam tiga hari terakhir ini, Disperindag Grobogan melakukan monitoring harga harga sembako di sejumlah pasar, diantaranya pasar Induk Purwodadi bersama Bulog setempat, Senin (3/10/22).

Monitorong tersebut dilakukan untuk melihat sejauh mana terjadi kenaikan harga sembako di Kabupaten Grobogan. Sebagaimana diberitakan, akibat adanya kebijakan Pemerintah yakni kenaikan harga BBM mendorong kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) diantaranya beras, telur, minyak, gula yang terjai di beberapa daerah, termasuk wilayah ibukota negara mengalami kenaikan.

Beras-Lokal-dari-wilayah-Solo “Dengan adanya hal tersebut, kami bersama Bulog Grobogan meninjau langsung dan mengecek harga-harga sembako di pasar” ungkap Kepala Disperindag Grobogan Pradana Setyawan, SPt., MP kepada beberapa awak media termasuk jurnal media indonesia.com,Hal itu dilakukannya guna mengantisipasi adanya inflasi harga sembako di wilayah Kab. Grobogan.

Dari hasil monitoring tersebut, Danis, panggilan akrab Kadisperindag Grobogan menyebut dari beberapa jenis sembako diantara harganya stabil seperti telur, minyak goreng, gula, tetapi harga beras yang naik “Ini yang perlu kita sikapi” ujar mantan Kabag Perekonomian Setda Grobogan 

Harga telur, gula, minyak goreng masih aman, namun harga beras mulai merangkak naik, tambahnya. Beras lokal yang biasanya dijual pedagang sekitar Rp.7 – 8 ribu, kini menjadi Rp. 9-10 ribu.
Untuk menyikapi kenaikan harga beras tersebut, Disperibdag Grobogan, hari Rabu (5/10/22) akan menggelar operasi pasar dengan menjual beras dengan harga Rp.8 ribu an per kilogram.

Nanti masyarakat bisa membeli beras murah tersebut ke Disperindag atau ke Bulog. “Ini tadi ada beberapa pedagang beras yang akan bekerjasama dengan Disperindag untuk jual beras dengan harga Ro.8000,- per kg, nanti masyarakat bisa membeli beras ke pedagang beras yang sudah kerjasama dengan Disperindag itu” tegasnya.

Hartiyem (55), salah satu pedagang beras di pasar induk Purwodadi kepada beberapa awak media mengaku bahwa harga beras lokal sudah mengalami kenaikan yang tadinya hanya berkisar Rp.7-8 ribu per kg, sekarang harga jualnya sudah menjadi Rp.9-10 ribu per kg. Dia mencontohkan beras lokal yang berasal dari daerah Solo dan sekitarnya. “Kenaikan harga beras lokal ini sudah lama kok mas, nggak kaget, tapi kan kasihan rakyat kecil” tuturnya. 

Heru Gunawan/JMI/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Terjadi Lagi Musibah Bencana Alam Tanah Longsor di Desa Cipayung Girang Wilayah Hukum Megamendung Kabupaten Bogor

Kab Bogor. JMI - Sekitar pukul 03:10 WIB, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung dilanda bencana alam berupa tanah longsor...