ISLAMABAD, JMI - PBB akan mencari
bantuan USD800 juta (Rp12,2 triliun) lagi dari masyarakat internasional untuk
menanggapi melonjaknya kebutuhan penyelamatan jiwa para penyintas banjir
Pakistan.
Banjir yang belum pernah terjadi
sebelumnya kemungkinan diperburuk oleh perubahan iklim telah menewaskan
1.678 orang di Pakistan sejak pertengahan Juni. Sekitar setengah juta orang
yang selamat masih tinggal di tenda dan tempat penampungan sementara.
Julien Harneis, koordinator
residen PBB di Pakistan, mengatakan kepada wartawan di ibukota Pakistan,
Islamabad, bahwa seruan terakhir akan dikeluarkan dari Jenewa pada pekan depan.
Itu terjadi hanya beberapa minggu setelah badan tersebut mencari USD160 juta
dana darurat untuk 33 juta orang yang terkena dampak banjir.
Harneis mengatakan, PBB
memutuskan untuk mengeluarkan seruan yang direvisi "untuk menanggapi skala
kehancuran yang luar biasa" yang disebabkan oleh banjir.
“Pengungsi Pakistan sekarang
menghadapi penyakit yang ditularkan melalui air dan penyakit lainnya,” kata
Harneis, seperti dikutip dari AP, Jumat (30/9/2022). Menurut pejabat kesehatan
setempat, sejauh ini wabah tersebut telah menyebabkan lebih dari 300 kematian.
Sejak Juli, beberapa negara dan
badan-badan PBB telah mengirimkan lebih dari 130 penerbangan yang membawa
bantuan untuk para korban banjir. Namun, banyak dari mereka mengeluh bahwa
mereka menerima terlalu sedikit bantuan atau masih menunggu bantuan.
Para pejabat dan ahli menyalahkan
hujan dan banjir yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Sekretaris Jenderal PBB
Antonio Guterres mengunjungi beberapa daerah yang dilanda banjir awal bulan
ini.
Dia telah berulang kali meminta
masyarakat internasional untuk mengirim bantuan dalam jumlah besar ke Pakistan.
Pemerintah Pakistan memperkirakan kerugian akibat banjir sekitar USD30 miliar.
snd/jmi/red
SLAMABAD - PBB akan
mencari bantuan USD800 juta (Rp12,2 triliun) lagi dari masyarakat
internasional untuk menanggapi melonjaknya kebutuhan penyelamatan jiwa
para penyintas banjir Pakistan .
Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya – kemungkinan diperburuk
oleh perubahan iklim – telah menewaskan 1.678 orang di Pakistan sejak
pertengahan Juni. Sekitar setengah juta orang yang selamat masih tinggal
di tenda dan tempat penampungan sementara.
Baca: Dilepas Presiden Jokowi, Human Initiative Salurkan Bantuan untuk
Pakistan
Julien Harneis, koordinator residen PBB di Pakistan, mengatakan kepada
wartawan di ibukota Pakistan, Islamabad, bahwa seruan terakhir akan
dikeluarkan dari Jenewa pada pekan depan. Itu terjadi hanya beberapa
minggu setelah badan tersebut mencari USD160 juta dana darurat untuk 33
juta orang yang terkena dampak banjir.
Harneis mengatakan, PBB memutuskan untuk mengeluarkan seruan yang
direvisi "untuk menanggapi skala kehancuran yang luar biasa" yang
disebabkan oleh banjir.
“Pengungsi Pakistan sekarang menghadapi penyakit yang ditularkan melalui
air dan penyakit lainnya,” kata Harneis, seperti dikutip dari AP, Jumat
(30/9/2022). Menurut pejabat kesehatan setempat, sejauh ini wabah
tersebut telah menyebabkan lebih dari 300 kematian.
Baca: Bantuan Kemanusiaan Indonesia Diterima Korban Banjir Pakistan
Sejak Juli, beberapa negara dan badan-badan PBB telah mengirimkan lebih
dari 130 penerbangan yang membawa bantuan untuk para korban banjir.
Namun, banyak dari mereka mengeluh bahwa mereka menerima terlalu sedikit
bantuan atau masih menunggu bantuan.
Para pejabat dan ahli menyalahkan hujan dan banjir yang diakibatkan oleh
perubahan iklim. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi
beberapa daerah yang dilanda banjir awal bulan ini.
Dia telah berulang kali meminta masyarakat internasional untuk mengirim
bantuan dalam jumlah besar ke Pakistan. Pemerintah Pakistan
memperkirakan kerugian akibat banjir sekitar USD30 miliar.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada
Sabtu, 01 Oktober 2022 - 11:45 WIB oleh Esnoe Faqih Wardhana dengan
judul "PBB Masih Butuh Rp12,2 Triliun untuk Bantu Korban Banjir
Pakistan". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/900387/40/pbb-masih-butuh-rp122-triliun-untuk-bantu-korban-banjir-pakistan-1664597401
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android:
https://sin.do/u/android- iOS:
https://sin.do/u/iosSLAMABAD - PBB akan
mencari bantuan USD800 juta (Rp12,2 triliun) lagi dari masyarakat
internasional untuk menanggapi melonjaknya kebutuhan penyelamatan jiwa
para penyintas banjir Pakistan .
Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya – kemungkinan diperburuk
oleh perubahan iklim – telah menewaskan 1.678 orang di Pakistan sejak
pertengahan Juni. Sekitar setengah juta orang yang selamat masih tinggal
di tenda dan tempat penampungan sementara.
Baca: Dilepas Presiden Jokowi, Human Initiative Salurkan Bantuan untuk
Pakistan
Julien Harneis, koordinator residen PBB di Pakistan, mengatakan kepada
wartawan di ibukota Pakistan, Islamabad, bahwa seruan terakhir akan
dikeluarkan dari Jenewa pada pekan depan. Itu terjadi hanya beberapa
minggu setelah badan tersebut mencari USD160 juta dana darurat untuk 33
juta orang yang terkena dampak banjir.
Harneis mengatakan, PBB memutuskan untuk mengeluarkan seruan yang
direvisi "untuk menanggapi skala kehancuran yang luar biasa" yang
disebabkan oleh banjir.
“Pengungsi Pakistan sekarang menghadapi penyakit yang ditularkan melalui
air dan penyakit lainnya,” kata Harneis, seperti dikutip dari AP, Jumat
(30/9/2022). Menurut pejabat kesehatan setempat, sejauh ini wabah
tersebut telah menyebabkan lebih dari 300 kematian.
Baca: Bantuan Kemanusiaan Indonesia Diterima Korban Banjir Pakistan
Sejak Juli, beberapa negara dan badan-badan PBB telah mengirimkan lebih
dari 130 penerbangan yang membawa bantuan untuk para korban banjir.
Namun, banyak dari mereka mengeluh bahwa mereka menerima terlalu sedikit
bantuan atau masih menunggu bantuan.
Para pejabat dan ahli menyalahkan hujan dan banjir yang diakibatkan oleh
perubahan iklim. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi
beberapa daerah yang dilanda banjir awal bulan ini.
Dia telah berulang kali meminta masyarakat internasional untuk mengirim
bantuan dalam jumlah besar ke Pakistan. Pemerintah Pakistan
memperkirakan kerugian akibat banjir sekitar USD30 miliar.
Artikel
ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 01 Oktober
2022 - 11:45 WIB oleh Esnoe Faqih Wardhana dengan judul "PBB Masih Butuh
Rp12,2 Triliun untuk Bantu Korban Banjir Pakistan". Untuk selengkapnya
kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/900387/40/pbb-masih-butuh-rp122-triliun-untuk-bantu-korban-banjir-pakistan-1664597401
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android:
https://sin.do/u/android- iOS:
https://sin.do/u/iosSLAMABAD - PBB akan
mencari bantuan USD800 juta (Rp12,2 triliun) lagi dari masyarakat
internasional untuk menanggapi melonjaknya kebutuhan penyelamatan jiwa
para penyintas banjir Pakistan .
Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya – kemungkinan diperburuk
oleh perubahan iklim – telah menewaskan 1.678 orang di Pakistan sejak
pertengahan Juni. Sekitar setengah juta orang yang selamat masih tinggal
di tenda dan tempat penampungan sementara.
Baca: Dilepas Presiden Jokowi, Human Initiative Salurkan Bantuan untuk
Pakistan
Julien Harneis, koordinator residen PBB di Pakistan, mengatakan kepada
wartawan di ibukota Pakistan, Islamabad, bahwa seruan terakhir akan
dikeluarkan dari Jenewa pada pekan depan. Itu terjadi hanya beberapa
minggu setelah badan tersebut mencari USD160 juta dana darurat untuk 33
juta orang yang terkena dampak banjir.
Harneis mengatakan, PBB memutuskan untuk mengeluarkan seruan yang
direvisi "untuk menanggapi skala kehancuran yang luar biasa" yang
disebabkan oleh banjir.
“Pengungsi Pakistan sekarang menghadapi penyakit yang ditularkan melalui
air dan penyakit lainnya,” kata Harneis, seperti dikutip dari AP, Jumat
(30/9/2022). Menurut pejabat kesehatan setempat, sejauh ini wabah
tersebut telah menyebabkan lebih dari 300 kematian.
Baca: Bantuan Kemanusiaan Indonesia Diterima Korban Banjir Pakistan
Sejak Juli, beberapa negara dan badan-badan PBB telah mengirimkan lebih
dari 130 penerbangan yang membawa bantuan untuk para korban banjir.
Namun, banyak dari mereka mengeluh bahwa mereka menerima terlalu sedikit
bantuan atau masih menunggu bantuan.
Para pejabat dan ahli menyalahkan hujan dan banjir yang diakibatkan oleh
perubahan iklim. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi
beberapa daerah yang dilanda banjir awal bulan ini.
Dia telah berulang kali meminta masyarakat internasional untuk mengirim
bantuan dalam jumlah besar ke Pakistan. Pemerintah Pakistan
memperkirakan kerugian akibat banjir sekitar USD30 miliar.
Artikel
ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 01 Oktober
2022 - 11:45 WIB oleh Esnoe Faqih Wardhana dengan judul "PBB Masih Butuh
Rp12,2 Triliun untuk Bantu Korban Banjir Pakistan". Untuk selengkapnya
kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/900387/40/pbb-masih-butuh-rp122-triliun-untuk-bantu-korban-banjir-pakistan-1664597401
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android:
https://sin.do/u/android- iOS:
https://sin.do/u/iosSLAMABAD - PBB akan
mencari bantuan USD800 juta (Rp12,2 triliun) lagi dari masyarakat
internasional untuk menanggapi melonjaknya kebutuhan penyelamatan jiwa
para penyintas banjir Pakistan .
Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya – kemungkinan diperburuk
oleh perubahan iklim – telah menewaskan 1.678 orang di Pakistan sejak
pertengahan Juni. Sekitar setengah juta orang yang selamat masih tinggal
di tenda dan tempat penampungan sementara.
Baca: Dilepas Presiden Jokowi, Human Initiative Salurkan Bantuan untuk
Pakistan
Julien Harneis, koordinator residen PBB di Pakistan, mengatakan kepada
wartawan di ibukota Pakistan, Islamabad, bahwa seruan terakhir akan
dikeluarkan dari Jenewa pada pekan depan. Itu terjadi hanya beberapa
minggu setelah badan tersebut mencari USD160 juta dana darurat untuk 33
juta orang yang terkena dampak banjir.
Harneis mengatakan, PBB memutuskan untuk mengeluarkan seruan yang
direvisi "untuk menanggapi skala kehancuran yang luar biasa" yang
disebabkan oleh banjir.
“Pengungsi Pakistan sekarang menghadapi penyakit yang ditularkan melalui
air dan penyakit lainnya,” kata Harneis, seperti dikutip dari AP, Jumat
(30/9/2022). Menurut pejabat kesehatan setempat, sejauh ini wabah
tersebut telah menyebabkan lebih dari 300 kematian.
Baca: Bantuan Kemanusiaan Indonesia Diterima Korban Banjir Pakistan
Sejak Juli, beberapa negara dan badan-badan PBB telah mengirimkan lebih
dari 130 penerbangan yang membawa bantuan untuk para korban banjir.
Namun, banyak dari mereka mengeluh bahwa mereka menerima terlalu sedikit
bantuan atau masih menunggu bantuan.
Para pejabat dan ahli menyalahkan hujan dan banjir yang diakibatkan oleh
perubahan iklim. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi
beberapa daerah yang dilanda banjir awal bulan ini.
Dia telah berulang kali meminta masyarakat internasional untuk mengirim
bantuan dalam jumlah besar ke Pakistan. Pemerintah Pakistan
memperkirakan kerugian akibat banjir sekitar USD30 miliar.
Artikel
ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 01 Oktober
2022 - 11:45 WIB oleh Esnoe Faqih Wardhana dengan judul "PBB Masih Butuh
Rp12,2 Triliun untuk Bantu Korban Banjir Pakistan". Untuk selengkapnya
kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/900387/40/pbb-masih-butuh-rp122-triliun-untuk-bantu-korban-banjir-pakistan-1664597401
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android:
https://sin.do/u/android- iOS:
https://sin.do/u/iosSLAMABAD - PBB akan
mencari bantuan USD800 juta (Rp12,2 triliun) lagi dari masyarakat
internasional untuk menanggapi melonjaknya kebutuhan penyelamatan jiwa
para penyintas banjir Pakistan .
Banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya – kemungkinan diperburuk
oleh perubahan iklim – telah menewaskan 1.678 orang di Pakistan sejak
pertengahan Juni. Sekitar setengah juta orang yang selamat masih tinggal
di tenda dan tempat penampungan sementara.
Baca: Dilepas Presiden Jokowi, Human Initiative Salurkan Bantuan untuk
Pakistan
Julien Harneis, koordinator residen PBB di Pakistan, mengatakan kepada
wartawan di ibukota Pakistan, Islamabad, bahwa seruan terakhir akan
dikeluarkan dari Jenewa pada pekan depan. Itu terjadi hanya beberapa
minggu setelah badan tersebut mencari USD160 juta dana darurat untuk 33
juta orang yang terkena dampak banjir.
Harneis mengatakan, PBB memutuskan untuk mengeluarkan seruan yang
direvisi "untuk menanggapi skala kehancuran yang luar biasa" yang
disebabkan oleh banjir.
“Pengungsi Pakistan sekarang menghadapi penyakit yang ditularkan melalui
air dan penyakit lainnya,” kata Harneis, seperti dikutip dari AP, Jumat
(30/9/2022). Menurut pejabat kesehatan setempat, sejauh ini wabah
tersebut telah menyebabkan lebih dari 300 kematian.
Baca: Bantuan Kemanusiaan Indonesia Diterima Korban Banjir Pakistan
Sejak Juli, beberapa negara dan badan-badan PBB telah mengirimkan lebih
dari 130 penerbangan yang membawa bantuan untuk para korban banjir.
Namun, banyak dari mereka mengeluh bahwa mereka menerima terlalu sedikit
bantuan atau masih menunggu bantuan.
Para pejabat dan ahli menyalahkan hujan dan banjir yang diakibatkan oleh
perubahan iklim. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengunjungi
beberapa daerah yang dilanda banjir awal bulan ini.
Dia telah berulang kali meminta masyarakat internasional untuk mengirim
bantuan dalam jumlah besar ke Pakistan. Pemerintah Pakistan
memperkirakan kerugian akibat banjir sekitar USD30 miliar.
Artikel
ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Sabtu, 01 Oktober
2022 - 11:45 WIB oleh Esnoe Faqih Wardhana dengan judul "PBB Masih Butuh
Rp12,2 Triliun untuk Bantu Korban Banjir Pakistan". Untuk selengkapnya
kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/900387/40/pbb-masih-butuh-rp122-triliun-untuk-bantu-korban-banjir-pakistan-1664597401
Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.
- Android:
https://sin.do/u/android- iOS:
https://sin.do/u/ios
0 komentar :
Posting Komentar