WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Menteri Kesehatan Beberkan Penyebab Gagal Ginjal Akut Pada Anak


Jakarta, JMI -
Fenomena kasus gagal ginjal akut yang membuat banyak masyarakat khawatir mulai menemukan titik terang. Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin pun membeberkan penyebab di balik lonjakan kasus dari penyakit yang banyak menyerang balita tersebut. 

Budi mengungkapkan, jumlah kasus gagal ginjal akut terdeteksi naik tajam di Indonesia sejak Agustus 2022. Sejak saat itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pemeriksaan patologi untuk mencari tahu penyebabnya. Namun, dari hasil uji patologi ditemukan bahwa gagal ginjal akut bukan diakibatkan oleh virus, bakteri, atau parasit. Sebab, Kemenkes tidak menemukan sama sekali adanya bakteri leptospira di seluruh pasien gagal ginjal akut. Bakteri leptospira adalah salah satu faktor utama penyebab gagal ginjal.

Selain itu, Kemenkes juga menyebutkan, COVID-19 yang sempat menjadi dugaan salah satu penyebab juga tidak ditemukan pada pasien gagal ginjal akut. Hasil patologi menunjukkan, kurang dari satu persen pasien yang positif virus COVID-19.

Namun, pada 5 Oktober, Kemenkes melakukan analisis toksikologi setelah melakukan komunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pemerintah Gambia, Afrika Barat usai mengetahui bahwa ada kasus serupa di negara tersebut yang penyebabnya adalah zat kimia dalam pelarut obat-obatan sediaan cair atau sirup.

Budi menyebutkan, 7 dari 10 pasien pasien gagal ginjal di Indonesia yang dilakukan analisis toksikologi menunjukkan bahwa darahnya mengandung zat kimia berbahaya yang terkandung dalam obat sirup. Selain itu, seluruh pasien yang dinyatakan meninggal dunia juga menunjukkan ciri-ciri kerusakan ginjal akibat zat berbahaya tersebut.

Untuk lebih memastikan hasil temuan itu, Kemenkes juga melakukan uji laboratorium terhadap obat-obatan yang dikonsumsi pasien sebelum mengalami gagal ginjal. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar obat tersebut mengandung senyawa berbahaya penyebab gagal ginjal. 

"Dari situ kita menyimpulkan bahwa penyebab gagal ginjal akut pada anak ini adalah obat-obat kimia yang merupakan cemaran dari pelarut obat itu (obat sediaan cair atau sirup)," ujar Menkes menyimpulkan, saat berbicara dalam konferensi pers di Istana Bogor, Senin (24/10/2022).

Hingga Senin (24/10/2022) Kemenkes mencatat, kasus gangguan ginjal akut telah mencapai 245 kasus di 26 provinsi dengan angka kematian di atas 57%. Angka kematian tersebut menunjukkan kenaikan, di mana pada Jumat (21/10/2022) lalu, jumlah kematian yang tercatat baru 133 pasien dengan fatality rate 55%.

 

cnbc/jmi/red

 

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Apel Besar dan Halal Bihalal Perumda Air Minum Tirta Rangga Kab.Subang Tahun 2024

Subang, JMI - Pj. Bupati Subang Bertindak sebagai pembina Apel Besar yang bertempat di Halaman Kantor Perumda air minum Tirta R...