WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Zulhas : Harga Kedelai Mahal, Saya Punya Usulan Untuk Menurunkan Harga Pada Desember Nanti

Diskusi Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Dengan Para Pengusaha di Acara Gakoptindo yang di selenggarakan di IPB International Convention Center Bogor Jawa Barat (30/10)/Net


JAKARTA, JMI – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sedang mempersiapkan gelaran diskusi dengan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) membahas soal kenaikan harga kedelai impor.

" Kita diskusi, Gakoptindo kan rakernas. Ini khususnya kedelai ya, sebetulnya harga dunia-nya kan sedang turun. Tapi pengirimannya itu kan sampai 40 hari, jadi harga turun itu akan tiba di Desember. Yang sekarang harga masih sama dengan yang kemarin, masih mahal ” ujarnya.

Walaupun harga Kedelai di negara asalnya mengalami penurunan, tetap saja nilai rupiah terhadap dollar AS masih melemah yang semula Rp.14.500,- menjadi Rp.15.000,- Rupiah. Sehingga membuat harga impor kedelai masih menjulang tinggi.

“tetapi harga kedelai masih bisa turun, ini kan kedelai 99% impor, dan harganya masih di angka Rp.13.000,- ada juga yang lebih dan subsidinya itu Rp.1000,- untuk itu para pengusaha Gakoptindo munguslkan agar subsidi yang di berikan sebesar Rp.2000,- sampai Rp.3000,- Rupiah.” Imbuhnya.

Zulhas mengatakan harga kedelai impor tersebut masih bisa di ringankan melalui skema berbagi subsidi bersama pemerintah daerah lewat Peraturan Presiden (Perpres) No.125 Tahun 2022 yang di dalamnya menetapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) atas 11 Komoditas.

Bahan Pangan Pokok yang di tetapkan sebagai CPP adalah ;

  • -          Beras
  • -          Jagung
  • -          Bawang
  • -          Cabai
  • -          Daging Unggas dan Ruminasia
  • -          Gula dan Minyak goreng

“ Sudah saya coba kalau Rp.1000,- memang sudah tak layak kita bisa ganti menjadi Rp.2000,- apakah dari pusat bisa dengan Perpres yang baru ini atau juga bisa dengan pemerintah daerahnya “ imbuhnya.

Di tengah Inflasi dan kenaikan harga bahan-bahan pokok, Zulhas mengatakan kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama Bergotong-royong bersama pemerintah pusat,Gakoptindo, dan pemerintah daerah, agar rakyat bisa membeli kedelai dengan harga yang murah atau merakyat.

Artinya jika harga kedelai masih melambung tinggi seperti sekarang ini maka subsidi yang harus di berikan kepada masyarakat ditambah dengan cara membagi dua, bisa dengan pembagian Pemerintah Pusat Rp.1000,- dan Pemerintah Daerah Rp.1000,- sehingga total keseluruhan menjadi Rp.2000,- Rupiah.

"Kalau misalkan naik lagi, nanti kita coba lihat, apakah pemerintah pusat bisa Rp.2.000,- , lalu pemda berapa. Contoh, Denpasar itu wali kotanya bagus, harga kedelai Rp.10000,- Rupiah, kalau lebih dia akan subsidi karena ada anggaran cadangan yang 2 persen itu bisa dipakai," Tutupnya.

 

Far/JMI/RED

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Apel Besar dan Halal Bihalal Perumda Air Minum Tirta Rangga Kab.Subang Tahun 2024

Subang, JMI - Pj. Bupati Subang Bertindak sebagai pembina Apel Besar yang bertempat di Halaman Kantor Perumda air minum Tirta R...