WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Jelang Liburan Nataru, Pariwisata Pangandaran Dihantam Hoaks


Pangandaran JMI,
 Menjelang liburan Natal dan tahun baru (Nataru) 2023, industri pariwisata Pangandaran diterjang hoaks terkait efek bencana alam yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat. Akibatnya terjadi penurunan kunjungan wisata dan hotel.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Kabupaten Pangandaran Adrianus Saputro mengatakan hoaks yang beredar kebanyakan berbentuk video.

"Tapi kami pelaku pariwisata sangat mengalami dampak yang besar, terutama para tour and travel lokal dan industri wisata lainnya," katan kepada detikJabar, Minggu (11/12/2022).

"Kemarin setelah gempa Cianjur dikabarkan air laut Pangandaran surut, diterjang tsunami, dan sebagainya," ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya saat ini meminta agar seluruh stakeholder saling membantu dalam hal melawan disinformasi yang beredar dengan memberi informasi terbaru dan terpercaya. "Hal itu dapat disampaikan melalui media sosial atau media berita online," ucapnya

Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan pembatalan pemesanan hotel akibat hoaks cukup banyak terjadi. Agus khawatir jika momen liburan Nataru 2023 diserang berita hoaks bisa semakin merugikan berbagai pihak.

"Dua minggu terakhir atau beberapa waktu lalu saat gempa Cianjur dan bencana lainnya di Jawa Barat berdampak pada kunjungan hotel. Banyak yang cancel," ucap Agus.

"Saya harap pemerintah daerah dalam hal ini bisa merespon cepat situasi dan kondisi seperti ini. Misalnya gandeng stakeholder seperti para youtuber, selebgram ataupun konten kreator untuk menyerang balik dengan berita yang sesuai situasi dan kondisi yang terjadi," tambahnya.

Sementara Ketua DPRD Pangandaran Asep Noordin mengharapkan jika Pemkab Pangandaran dan SKPD terkait untuk membentuk tim pencari fakta atau cybercrime untuk menangkal hoaks. "Ya minimal mereka buat tim pencari fakta seperti Jabar Cyber Hoax. Jadi ketika ada kabar tidak benar bisa secepatnya bergerak," kata Asep.

Panit I Sub Keamanan Khusus Direktorat Intelkam Polda Jabar Inspektur Satu Widi Eko Prastyono mengatakan sebaran berita hoaks Pangandaran disebar dari ribuan akun. "Kami memang tindak tegas para pelaku penyebaran berita bohong. Namun hanya sebatas take down akun," kata Widi Eko.

Menurutnya sangat kesulitan menangkap pelaku penyebar hoaks karena kebanyakan menggunakan akun bodong. "Sulit deteksi, tapi beberapa pelaku sempat ada yang tertangkap," katanya.


Dtk/Zr/JMI/Red.

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Lelang Khas Tanah Desa Sambung 2024 Penuh Dengan Antusias Warga

GROBOGAN, JMI - Dalam upaya memenuhi anggaran pandapatan dan belanja desa tahun 2024,Pemerintah Desa Sambung Kecamatan Godong K...