WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Mengenang Tiga Celetukan Ikonik Pak Ogah (Abdul Hamid)


Jakarta, JMI -
Hari ini Indonesia dibuat terkejut dengan kabar Pak Ogah meninggal, merujuk pada pengisi suara Pak Ogah Si Unyil yang bernama asli Abdul Hamid.

Pak Ogah meninggal pada hari pada Rabu (28/12/2022), pukul 19.30 WIB. Hal ini didapat dari pesan yang tersebar antara para pewarta.

"BERITA DUKA CITA Inna Lillahi Wa Inna Illaihi Raajiuun.... Kami atas nama Pengurus dan Warga Villa Jatirasa RW 011, Turut Berduka Cita yang Mendalam atas Meninggalnya Bapak : ABDUL HAMID ( Pak OGAH ) BIN POERJONO Pada hari ini RABU, Tgl 28 Des 2022 / Pukul : 19.30 WIB," tulis pesan yang beredar.

Mengenai penyebab kematian, Pak Ogah sempat sakit akibat mengalami penyumbatan di otak. Pak Ogah juga diketahui menderita stroke dan juga alzhaimer sehingga ingatannya tak lagi seperti dulu.

Pak Ogah sempat keluar masuk rumah sakit untuk berobat. Kondisi Pak Ogah kian menurun setelah keluar dari rumah sakit awal tahun 2022 lalu.

Diberitakan juga bahwa Pak Ogah sudah tak mau lagi makan atau minum air putih.

Mengenai karakter Pak Ogah, pertama kali muncul pada tahun 1981 dalam acara Si Unyil yang tayang di TVRI sejak 1981 hingga 1993. Setelah itu, serial ini tayang di RCTI pada 2002 hingga 2003, dan kemudian pindah ke TPI.

Pada tahun 2007, oleh Trans 7 acara ini dihidupkan lagi dengan nama Laptop Si Unyil dan kemudian Buku Harian Si Unyil.

Selama penayangan acara-acara itu, Pak Ogah memiliki 3 celetukan yang ikonik dan dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Ogah, aah!

Pertama ada celetukan "Ogah, aah!" Ogah merupakan bahasa slang atau bahasa gaul yang biasanya sering digunakan dalam mewakili rasa tidak mau.

Celetukan ini merujuk kepada cara Pak Ogah menolak melakukan suatu hal, sesuai dengan karakternya yang dikenal sebagai seorang pemalas.

Saking malasnya, tokoh Pak Ogah tidak ingin memiliki pekerjaan dan menjadi seorang pengangguran (tunakarya). Pak Ogah biasa menghabiskan waktu sehari-harinya dengan duduk di pos ronda.

Cepek dulu dong!

Kedua celetukan "cepek dulu dong!" yang merujuk kepada permintaan Pak Ogah ke Unyil dan teman-temannya. Perlu diingat bahwa di serial Unyil, Pak Ogah hanya mengijinkan orang lewat di depan pos rondanya bila mereka memberinya uang cepek.

Sebagai informasi, cepek adalah sebutan lain dari seratus rupiah. Pada saat itu, uang seratus rupiah sudah cukup untuk membeli sesuatu. Sebagai seorang pengangguran, uang sebesar itu sudah sangat membantu tokoh Pak Ogah

Gopek dulu dong!

ketiga adalah celetukan "gopek dulu dong!" Sama seperti sebelumnya, celetukan ini merujuk kepada permintaan Pak Ogah ke Unyil dan teman-temannya bila ingin dibiarkan lewat pos ronda.

Gopek adalah sebutan lain dari lima ratus rupiah. Perubahan kata cepek ke gopek menunjukkan perubahan ekonomi yang telah terjadi. Seratus rupiah dianggap sudah tidak bisa membeli sesuatu, sehingga lima ratus rupiah menjadi permintaan yang lebih masuk akal.

“Saat saya diminta sama salah satu stasiun televisi untuk mengubah dari cepek menjadi gopek (500). Saya bilang, itu bukan semata-mata soal nilai cepek tapi ini soal ikon yang melekat pada saya,” ujar Pak Ogah.

 

Sumber Liputan6.com

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

KPU Subang Buka Sayembara, Umumkan Pembuatan Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Berikut Ini Ketentuan dan Syaratnya

Subang, JMI – Komisi pemilihan umum (KPU) kabupaten Subang mengadakan sayembara pembuatan maskot dan jingle pemilihan Bupati da...