|
Pemerintah memproyeksi subsidi dan kompensasi listrik mencapai Rp131,02 triliun hingga akhir tahun.
|
JAKARTA, JMI -- Kepala Badan Kebijakan Fiskal
(BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu memproyeksi subsidi
dan kompensasi listrik mencapai Rp131,02 triliun hingga akhir 2022.
Rincian outlook Rp131,02 triliun tersebut terdiri
dari subsidi sebesar Rp66,47 triliun dan kompensasi Rp64,55 triliun.
"Jika tidak diberlakukan tarif adjustment
(penyesuaian), golongan non subsidi menimbulkan beban kompensasi 2022 saja,
beban kompensasi berpeluang menjadi Rp64,55 triliun. Sehingga subsidi dan
kompensasi untuk listrik totalnya Rp 131,02 triliun," jelas Febrio dalam
rapat kerja bersama Badan Anggaran DPR, dikutip dari CNBC, Selasa (13/9).
Realisasi subsidi dan kompensasi listrik terus
meningkat setiap tahunnya. Pada 2017, realisasi subsidi dan kompensasi listrik
mencapai Rp58,06 triliun. Kemudian, menjadi Rp79,68 triliun per 2018.
Pada 2019, subsidi dan kompensasi listrik turun ke
Rp74,92 triliun dan kembali naik ke Rp79 triliun pada 2020 dan Rp81,2 triliun
pada 2021.
Febrio mengatakan total kompensasi listrik sejak
2017 hingga 2021 sebesar Rp95,4 triliun telah dibayarkan sepenuhnya. Namun, ia
menyayangkan anggaran yang sebesar itu justru dinikmati oleh industri besar dan
rumah tangga mampu.
"Kebijakan subsidi listrik golongan I 450
Volt Ampere masih diberikan kepada seluruh pelanggan, sehingga belum sepenuhnya
tepat sasaran," ujarnya.
Realisasi subsidi dan kompensasi listrik terus
meningkat setiap tahunnya. Pada 2017, realisasi subsidi dan kompensasi listrik
mencapai Rp58,06 triliun. Kemudian, menjadi Rp79,68 triliun per 2018.
Pada 2019, subsidi dan kompensasi listrik turun ke
Rp74,92 triliun dan kembali naik ke Rp79 triliun pada 2020 dan Rp81,2 triliun
pada 2021.
Febrio mengatakan total kompensasi listrik sejak
2017 hingga 2021 sebesar Rp95,4 triliun telah dibayarkan sepenuhnya. Namun, ia
menyayangkan anggaran yang sebesar itu justru dinikmati oleh industri besar dan
rumah tangga mampu.
"Kebijakan subsidi listrik golongan I 450
Volt Ampere masih diberikan kepada seluruh pelanggan, sehingga belum sepenuhnya
tepat sasaran," ujarnya.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar