Jakarta, JMI - Pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, menyebut kelompok kriminal bersenjata
(KKB) bakal menembaknya jika tak ada negosiasi dalam dua bulan ke depan.
"Jika itu (negosiasi) tidak terjadi dalam waktu dua bulan mereka
mengatakan akan menembak saya," kata Mehrtens dalam sebuah video yang
disebarkan juru bicara KKB Sebby Sambom, seperti dikutip Reuters, Jumat (26/5).
Ini merupakan penampakan terbaru Mehrtens setelah tiga bulan disandera oleh
pimpinan KKB Egianus Kogoya pada 7 Februari lalu.
Dalam video tersebut, Mehrtens tampak kurus sambil memegang bendera Bintang
Kejora, simbol kemerdekaan Papua Barat. Ia dikelilingi para anggota KKB yang
mengacungkan senapan.
Dalam video terpisah, Rumianus Wandikbo dari Tentara Pembebasan Nasional Papua
Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta negara-negara seperti Selandia
Baru, Australia, dan negara-negara Barat untuk memulai pembicaraan dengan
Indonesia dan separatis.
"Kami tidak meminta uang. Kami benar-benar menuntut hak kami untuk
kedaulatan," kata Rumianus.
KKB pimpinan Egianus Kogoya menyandera Mehrtens usai pesawat yang dia
terbangkan diserbu dan dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua, pada 7 Februari
lalu.
Juru Bicara KKB, Sebby Sambom, mengatakan bulan lalu bahwa kondisi Mehrtens
baik-baik saja selama disandera.
Mehrtens juga menyampaikan dalam sebuah video bahwa dirinya sehat. Ia turut
meminta otoritas tak melakukan aksi kekerasan yang berpotensi membahayakan
dirinya dan orang-orang sekitar.
Terhitung tiga bulan sejak penyanderaan, operasi penyelamatan Mehrtens kini
mulai dipusatkan di Kabupaten Nduga, Papua, setelah sebelumnya sampai ke
Kabupaten Lanny Jaya.
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan medan di Nduga cukup
sulit, meski begitu pihaknya tetap berupaya menemukan dan membebaskan sang
pilot Susi Air.
Kementerian luar negeri sejauh ini belum memberikan komentar terkait ancaman
penembakan Mehrtens dan permintaan KKB ini.
Sumber: CNNIndonesia
Editor: Saddam Al-Khadafi
0 komentar :
Posting Komentar