WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Ojek online vs taksi korbannya rakyat kecil

Demo sopir taksi.
Jakarta, JMI - Ribuan sopir taksi, bajaj, dan angkot menggelar demo menolak transportasi online, Selasa (22/3) kemarin . Terkesan anarkis, aksi yang berlangsung hingga sore di sejumlah titik seperti Monas, Balai Kota dan DPR ini pun tak sedikit menjadikan para pengguna kendaraan umum sebagai korban.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Jakarta Transportation Watch, Andy W Sinaga, mengungkapkan baik pemerintah maupun aparat keamanan bekerja lamban dalam mengatasi kericuhan kemarin.

"Saya melihat baik pemerintah maupun aparat terlambat mengantisipasi kerusuhan ini. Kita lihat saja ketika kerusuhan itu kedua pihak tidak langsung bereaksi, sehingga merugikan pengguna transportasi umum hingga memakan korban," kata Andy saat dihubungimerdeka.com, Selasa (22/3) malam.

Andy mengungkapkan, seharusnya pemerintah terutama aparat kepolisian langsung bertindak tegas saat melihat gelagat para pengemudi kendaraan umum yang dinilai mulai tak beres, seperti menghentikan dan mengamankan sopir kendaraan umum yang menghancurkan kendaraan umum lainnya atau sekadar menurunkan penumpang secara paksa.

"Ada beberapa taksi dihancurkan, penumpang dipaksa turun padahal bukan tempat penurunan dan ada polisi di situ, tapi polisinya diam saja. Kalau ini dibiarkan, semakin mendorong orang melakukan aksi kerusuhan tanpa tindakan tegas polisi dan pemerintah," ujarnya.

(mrd/red)
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Ormas Pejuang Marhaenis PMN Kabupaten Grobogan Serahkan SK PKK Ke-19 Kecamatan

GROBOGAN, JMI - Ormas Pejuang Marhaenis Nusantara Kabupaten Grobogan mengadakan rapat koordinasi (Rakor) serta penyerahan Surat...