![]() |
Bersama |
Secara garis besar H. Ahmad Zamakhsari Wakil Bupati Karawang menjelaskan, Karawang merupakan Kabupaten yang berada di wilayah hilir dari keberadaan dua sungai besar yang hulu sungainya ada di Jawa Barat diantaranya Bandung dengan aliran sungai Citarum, dan Bogor dengan aliran Cibeet. untuk mengantisipasi banjir yang ada, Wakil Bupati Karawang H. Ahmad Zamakhsyari memerintahkan Sekda Kabupaten Karawang H. Teddy Rusfendi bersama BPBD Karawang agar mengirimkan surat kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta agar mengagendakan rakor bersama kepala daerah dan BPBD tujuh kabupaten/Kota diantaranya Bogor, Purwakarta, Bandung, Bandung Barat, Bekasi, Cianjur, dan Karawang. Di dalam surat tersebut ingin agar kepala daerah lakukan normalisasi sungai di masing-masing daerahnya.
Lebih lanjut masih menurut Kang Jimmy, upaya lain untuk mengatasi dampak banjir untuk penanganan banjir ini harus ada pembagian tugas antara instansi vertikal, yaitu kehutanan agar merawat hutan lindung, BBWS, dan PJT II menjaga bibir sungai agar jangan dirusak warga, juga melakukan pemeliharaan rutin.
“Sedangkan tugas Pemerintah Daerah, yaitu menjaga ruang terbuka hijau, lahan sawah dan hutan, agar tidak menjadi kawasan permukiman, termasuk normalisasi drainase, harus bersama mengembalikan fungsi sungai agar dapat mengatur aliran air sebagaimaimana mestinya dengan melakukan penghijauan di bantaran sungai berupa ruang terbuka hijau,” ujarnya
Terakhir Kang Jimmy mengutarakan, air Cibeet itu sudah begitu keruh lebih keruh dari sungai Citarum, itu menandakan sedimentasi Sungai Cibeet lebih tinggi, tegasnya.
Sementara itu BNPB menambahkan, “Setelah kami meninjau langsung via udara, salah satu dampak banjir disebabkan sungai sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya karena hampir di seluruh sungai terjadi pendangkalan,sangat urgent butuh normalisasi bersama BPBD Karawang nanti akan kami lakukan,” ungkapnya.
Masih menurut Williem, ketika dicermati sekitar Sungai Citarum dan Cibeet sudah lama kering sehingga banyak ditanami oleh masyarakat sekitar, juga banyak pabrik-pabrik pembuat bata di sepanjang sungai yang tanahnya diambil dari sungai sehingga tata ruang sepanjang sungai tidak tertib.
Solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak bencana banjir adalah dengan melakukan normalisasi tempat-tempat yang sudah kritis, seperti tikungan sungai di sepanjang sungai Citarum, pekerjaan ini bisa memakan waktu sampai tahun 2019. “Apa yang menjadi ide Wakil Bupati Karawang untuk Rakor antar daerah, kami juga sepakat jadi perhatian dari Pemprov pun jadi terlihat dengan mengundang 7 kabupaten yang dilintasi sungai itu,” jelasnya.
Pewarta: Syahrun/ Her
Editor: Habib
0 komentar :
Posting Komentar