![]() |
Foto: Enggran Eko Budianto |
Jombang, JURNALMEDIAIndonesia.com - Sedikitnya 32 santri Ponpes Al Ikhlas, Dusun Tambakrejo, Desa Tambakberas, Jombang, Jawa Timur dirujuk ke rumah sakit akibat mengalami keracunan asap fogging (pengasapan nyamuk DBD). Sebagian besar santri mengeluh sesak nafas, mual, dan muntah setelah menghirup asap fogging.
Kapolres Jombang, AKBP Agung Marlianto mengatakan, insiden keracunan massal ini terjadi pada Minggu (20/11). Sekitar pukul 14.30 Wib, asrama santri Ponpes Al Ikhlas di Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang Kota difogging. Pengasapan dilakukan secara mandiri oleh pemerintah desa setempat.
"Kemudian ada laporan santriwatinya (santri perempuan) keracunan asap fogging yang dilakukan pemerintah desa, mereka dibawa ke rumah sakit. Pasien yang dirawat ada 32 pasien sejak tadi malam," kata Agung kepada wartawan, Senin (21/11/2016).
Agung menjelaskan, mayoritas santri yang mengalami keracunan mengeluhkan sesak nafas. Menurut dia, saat fogging berlangsung di asrama santri, para korban menghirup asap fogging.
Dari 32 santri yang dirawat di RSUD Jombang, 19 diantaranya sempat dipulangkan ke asrama. Namun, 12 santri kembali dibawa ke rumah sakit lantaran mengeluh mual dan muntah. Sehingga 25 santri saat ini masih menjalani perawatan.
"Untuk penyebabnya, kami bersama dinas kesehatan masih melakukan penelitian," ujarnya.
Salah seorang korban, Dewi Azizatun (15) mengatakan, dirinya mengalami sesak nafas sesaat setelah kembali ke dalam asrama yang selesai difogging. Dia berada di dalam asrama bersama 19 santri lainnya.
"Saat itu asap sudah tidak terlihat, tapi saya masuk ke dalam asrama mencium bekas fogging rasanya langsung sesak nafas," tutur santri kelas IX MTs Tambak Beras ini di RSUD Jombang.
Sementara Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran mengatakan, para korban sebagian besar mengalami sesak nafas dan muntah. Untuk itu, perawatan pertama yang diberikan berupa pemberian oksigen dan infus.
Hanya saja, Pudji menyatakan saat ini jumlah korban keracunan asap fogging yang masih menjalani perawatan sebanyak 22 orang. "Dari 27 orang, yang dirawat inap 13 orang, 14 orang pulang. Namun, kondisinya kembali melemah, baru 9 yang kembali dirawat," terangnya.
Pudji memastikan puluhan santri mengalami keracunan setelah menghirup bahan kimia dari asap fogging. "Karena inhalasi, yang disedot adalah bahan kimia, pertama pasti sesak, ke dua mual dan muntah," tandasnya.
Sumber : Detik.com
0 komentar :
Posting Komentar