![]() |
| Ilustrasi |
Antonio Simbolon SH, mengantar mertua nya di Rumah Sakit Umum Mulia Insani di jalan Raya serang, Kecamatan Cikupa, Kabupaten tangerang (02/01), Nama Pasien Nursanah, Umur 54 Tahun, Alamat Marga Sari Tigaraksa.
Antonio Mengatakan "Saya daftarkan mertua saya di tempat pendaftaran lantai satu Rumah Sakit Mulia Insani, pegawai yang menerima pendaftaran langsung kebingungan menjawab, karena pasien pemegang Kartu BPJS Golongan Kelas I, Pasien atas nama Nursanah (54) menderita penyakit Gagal ginjal sehingga harus menjalani perawatan dengan harus cuci darah."
"Setelah pegawai tersebut memeriksa data pasien dan langsung mengatakan bahwa sekarang Kami tidak terima pasien cuci darah, dengan alasan Ruangan penuh juga pasien yang hendak cuci darah sudah memenuhi kapasitas, dengan bahasa istilah di kesehatan menyampaikan kepada saya," ujarnya.
Kawan media mengonfirmasi ke Lantai 3 Rumah Sakit Umum Mulia Insani, disana pihak keamanan rumah sakit mengatakan bahwa Pimpinan rumah sakit tidak bisa di temui oleh media tentang permasalahan ini,sedikit perdebatan terjadi demi mendapatkan berita yang berimbang kami dari media berhak mengetahui langsung dari pemimpin rumah sakit ini. Akhirnya, pihak kemanan memfasilitasi untuk pertemuan dari pihak yang mewakili rumah sakit Mulia Insani yaitu Dr Luxandre A.
Dr Luxandre A menjelaskan tentang penolakan pasien yang bernama Nursanah, bukan kami menolak pasien tersebut, hanya di rumah sakit ini sudah penuh oleh pasien yang hendak melakukan cuci darah makanya kami tolak.
Ketua LSM Goverment Monitoring Husnanto Daeng menegaskan "Rumah Sakit Mulia Insani Cikupa di duga sudah sewenang-wenang dalam memberikan pelayanan dengan melakukan penolakan pasien pemegang kartu BPJS tanpa alasan yang tidak jelas dan masuk akal, seharusnya sebagai pelayan masyarakat Rumah Sakit yang bekerja sama dengan BPJS menerima pasien atau mengarahkan keluarga pasien apa yang harus di jalan kan agar pasien ini di selamatkan dulu nyawanya.
Daeng menegaskan akan segera melaporkan Rumah Sakit Umum Mulia Insani atas tidak transparan nya pihak rumah sakit bahwa pasien cuci darah sudah penuh, akan saya bentuk Aliansi di kabupaten tangerang untuk melaporkan Rumah sakit ini ke Kementerian Kesehatan dan ke instansi terkait agar menegur apabila ini sudah sering sekali terjadi, cabut saja izinnya, Ungkapnya.
Pewarta: Karyadi
Editor: Habib

0 komentar :
Posting Komentar