PURWAKARTA, JMI -- Dalam rangka hari pangan sedunia ke-39, diversifikasi pangan lokal untuk ketahanan pangan dan kecukupan gizi menuju Purwakarta istimewa, Rabu 16 Oktober 2019.
Dalam upaya mempertahankan bahan-bahan produktif, sudah dengan membuat regulasi dengan memperketat dari mulai Perda tata ruangnya kemudian juga perketat perizinannya di daerah-daerah, kecamatan antara produksi padi nya itu kurang dari pada kebutuhan kondisi masyarakat, itu kita perketat misalkan, alih fungsinya untuk industry, alih fungsinya untuk perumahan itu kita tidak mengeluarkan lagi rekomendasi untuk ujiannya, kata Bupati Purwakarta.
Kemudian yang kedua tempat-tempat untuk agro bisnis terutama daerah Tiarapedes itu akan dijadikan sentral untuk produksi manggis, karena sudah kurang lebih ada 30.000 ton manggis yang di ekspor ke Cina, "kita akan meningkatkan dari mulai kualitas dan kuantitasnya termasuk nanti masyarakat akan lihat bulan Februari dan Maret itu adalah masa panen manggis khas Purwakarta dengan festival itu adalah bagian motivasi untuk para petani kita dan masyarakat untuk terus menanam manggis di wilayah Tiarapedes, Wanayasa, dan Bojong," tandasnya.
Masihnya, "kemudian juga kita memperluas daerah lain ada potensi yang kemudian kita akan kembangkan yaitu hasil sogung, secara ekonomi ini tinggi lebih mahal dari beras merah kita potensial untuk hari ini lebih banyak produksinya di daerah Sukasari dan Sukatani dan juga Wahanesa sudah ada dan kita akan kembangkan ternyata daerah Purwakarta itu cocok untuk di tanami sogung. Potensi-potensi itulah yang akan kemudian kita terus kembangkan supaya masyarakat juga berkontribusi untuk memelihara lingkungan terutama sumber-sumber air karena menanam itu tanpa ada sumber air akan sulit apalagi jika kemarau, regulasinya tentu saja akan dibuat supaya satu kesatuan sistem ini akan terjaga," katanya.
Dan Bupati Purwakarta pun mengantisipasi untuk jika kemarau "Setiap tahun pun akan terdampak terutama pada sawah yang tadah hujan ada beberapa wilayah yang sawahnya tadah hujan yaitu seperti Manihis, Tegalwaru, Capaka, kurang dari 1000 hektar. Nah artinya setiap tahun kita juga surplus padi contohnya tadi sudah ada Bulog dibawah purwakarta itu cadangan pangannya masih terjaga, masih ada 30 ton kalau di timbun di gudang kita jika ada panen , maka yang 30 ton akan kita titipkan ke Bulog suatu hari purwakarta membutuhkan kita akan ambil dan akan kita bagikan.
Tidak hanya itu Anne Ratna Mustika selaku Bupati di Purwakarta juga mengadakan gerakan untuk revitalisasi sungai "Hari ini kita sedang ada kegiatan hari bersih-bersih Cilamaya karena revitalisasi itu harus secara menyeluruh, seperti sungai Cilamaya diapresiasikan kedepan akan kita jadikan wisata kuliner khas purwakarta dengan ikan Benter dan Benggehek dan ternyata potensinya itu di beberapa wilayah seperti Sukatani itu ada Sungai Parakanlima, Sungai Cikao ternyata ada dan kita akan lihat jika bisa di jaga pelestarian ikannya ada dan kami sudah minta untuk kepala dinas perikanan untuk menabur benih ikan tersebut dibeberapa sungai dan meminta untuk kepala desa dan warga sekitar untuk menjaga dan yang kita khawatirkan yaitu limbah, dan kita sudah mengecek limbah tersebut dan akan dicek untuk kelanjutannya," pungkasnya.
Asep Nurdin/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar