WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Dua Pria Penggal Kepala Penjahit India yang Dukung Menghina Nabi Muhammad

gambar hanya ilustrasi

JAKARTA, JMI
--  Polisi India menangkap dua pria yang memenggal kepala seorang penjahit beragama Hindu di Udaipur karena mendukung politikus partai berkuasa, Bharatiya Janata (BJP), yang menghina Nabi Muhammad.

Para pelaku mengaabadikan aksinya dalam rekaman video. Video mengenaskan penuh darah itu beredar di media sosial hingga viral. Pemerintah Udaipur kemudian memblokir internet di daerah itu dan melarang aktivitas perkumpulan demi mencegah penyebaran lebih jauh hingga bentrokan lebih lanjut.

"Kedua terdakwa kasus pembunuhan itu sudah ditangkap dan kami akan memastikan hukuman yang tegas dan keadilan sesegera mungkin," ujar Kepala Menteri di Rajasthan, Ashok Gehlot, di Twitter pada Selasa (28/6).



Gehlot juga mengimbau orang-orang untuk tetap tenang dan tak membagikan video tersebut.

"Sebab, rekaman itu akan mendukung motif penyerang untuk menciptakan perselisihan di masyarakat," imbuh dia seperti dikutip AFP.

Menurut media lokal, insiden itu bermula saat korban membagikan unggahan yang terkesan mendukung pernyataan jubir BJP Nupur Sharma sekitar beberapa pekan lalu.

Dalam pernyataannya di televisi nasional, Sharma menghina Nabi Muhammad hingga memicu protes di dalam negeri hingga kecaman dari negara mayoritas Muslim dan negara Barat.

Sepuluh hari usai korban mengunggah dukungannya soal komentar Sharma di media sosial, kedua pelaku merangsek toko jahitnya dengan menyamar sebagai pelanggan. Tak lama, kedua pelaku menyerang korban dengan pisau besar. 

Pihak berwenang kemudian bergegas mengerahkan polisi ke lokasi kejadian. Pihak berwenang juga bergegas mengamankan Udaipur demi mencegah potensi bentrokan antar umat Muslim dan Hindu pecah lagi.

Sejak pernyataan kontroversialnya memicu kecaman terhadap India dari setidaknya 20 negara, Sharma tak terlihat lagi di depan publik.

Umat Muslim di India terus berada dalam tekanan dan diskriminasi sejak partai nasionalis BJP yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa.

Beberapa peristiwa anti-Islam besar lainnya pernah terjadi di India sejak era pemerintahan Modi berkuasa.

Pertama, sejumlah ekstremis Hindu berniat menghancurkan Taj Mahal yang selama ini menjadi salah satu ikon India.

Kedua, Pengadilan India memperkuat larangan penggunaan hijab di sekolah dan kampus negeri.

Ketiga, musisi ternama Prem Krishnavanshi sempat membuat lagu renungan 'bhajan' bernada anti-Muslim. Seorang politikus nasionalis Hindu ndia juga pernah menyerukan pembunuhan besar-besaran atau genosida terhadap umat Muslim dalam sebuah konferensi di Haridwar, Uttarakhand, pada Januari lalu.

"Jika 100 dari kita menjadi tentara dan bersiap untuk membunuh dua juta (umat Muslim), maka kita akan menang, melindungi India, dan membuatnya menjadi negara Hindu," kata seorang anggota partai sayap kanan Hindu Mahasabha, Pooja Shakun Pandey, dalam sebuah video acara tersebut yang tersebar.

 

Sumber : CNN Indonesia

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

TJSL, Peduli Kesehatan Masyarakat, DAHANA Gelar Pengobatan Gratis untuk masyarakat Subang

Subang, JMI - Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT DAHANA menggelar program Pengobatan Gratis untuk Masyarakat. K...