WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Kemenkes soal BA.4 dan BA.5: Gejala Ringan dan Angka Gejalanya Cukup Tinggi


JAKARTA, JMI
--  Kategori gejala yang banyak terjadi pada pasien terpapar mutasi Omicron dengan subvarian BA.4 dan BA.5 di Indonesia adalah ringan dan sedang.

Kedua subvarian baru itu sebelumnya diklaim memiliki karakteristik yang menyebabkan pasien bergejala lebih ringan dibanding varian sebelumnya, kendati lebih cepat menular.

"Yang menonjol BA.4 dan BA.5 adalah gejala ringan dan sedang cukup tinggi," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (25/6).

Maxi kemudian merinci, dari 122 kasus BA.5 yang dilaporkan di Indonesia per data 24 Juni, tercatat 46,72 persen pasien mengalami gejala sedang. Kemudian 23,77 persen pasien mengalami gejala ringan; lalu 7,38 persen pasien tidak bergejala; 0,82 persen pasien bergejala berat; dan 0,82 persen pasien meninggal.

Sementara dari 21 pasien BA.4 yang diidentifikasi di Indonesia, 42,86 persen pasien mengalami gejala sedang. Lalu 23,81 persen pasien bergejala ringan; dan 19,05 persen pasien tidak bergejala.

Namun demikian, Kemenkes sementara ini belum mencatat ada pasien terpapar BA.4 yang mengalami gejala berat hingga meninggal.

"Hospitalisasi atau yang dirawat di rumah sakit baik BA.4 dan BA.5 ada tujuh orang, 91 orang lainnya isolasi mandiri, dan 45 orang masih dalam tahap identifikasi," kata dia.

Adapun dari ratusan pasien itu, 73 orang berjenis kelamin laki-laki dan 70 orang perempuan. Dari 143 pasien tersebut, dapat diidentifikasi status vaksinasinya.

Rinciannya, lima orang belum menerima vaksin Covid-19 lantaran masuk kategori anak-anak. Kemudian tiga orang baru menerima satu dosis vaksin Covid-19, sembilan orang menerima vaksin primer lengkap atau dua dosis.

Selanjutnya 35 orang sudah menerima vaksin booster atau dosis ketiga, dan seorang yang merupakan WNA telah menerima vaksin Covid-19 empat dosis. Maxi juga telah menyatakan kedua subvarian itu menjadi salah satu 'biang kerok' yang menyebabkan kenaikan kasus Covid-19 harian dalam 1-3 pekan terakhir.

"Penyebabnya [kasus naik] protokol kesehatan sudah mulai longgar, di samping juga adanya subvarian BA.4 dan BA.5," pungkas Maxi.


Sumber : CNN Indonesia

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Wakapolres Nobar Semi Final Piala Asia U-23 Bersama Pj Bupati dan Forkopimda di Alun-Alun Subang

Subang, JMI – Lapang Alun- alun Subang di penuhi puluhan ribu masyarakat Subang yang ingin menyaksikan langsung Tim kesayangann...