Parimo JMI, Panitia PPDB yang di bentuk dan disahkan oleh kepala SMA Negeri 1 Parigi itu telah sukses melakukan penerimàn dan seleksi serta merekrut lebih dari tiga ratus calon siswa baru
Proses penerimaan mengacu ke beberapa kategori yaitu zonasi, afirmasi dan prestasi. Hal ini sebagaimana tertuang dalam peraturan gubernur sulawesi Tengah Tahun 2019 tentang PPDB
SMA 1 Parigi yang berlokasi di Bantaya, Kec. Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah dianggap sebagai sekolah favorit oleh masyarakat sekitar. Sekolah terletak di dekat ibu kota Kab. Parigi Moutong itu masih menjadi prioritas masyarakat. Terbukti banyaknya orang tua siswa ingin sekali menyekolahkan anak anaknya di sekolah tersebut walaupun itu diluar zona bahkan luar daerah sekalipun.
Sekolah yang dibangun tahun 1960-an itu tidak memiliki ruangan yang cukup untuk menampung peserta didik baru. Ditambah lagi luas halaman sekolah itu tidak memenuhi standart untuk sekolah yang jumlah siswanya lebih dari seribu itu.
Yusran Kalape Mp.d selaku kepala sekolah menegaskan “bahwa dengan melihat situasi dan kondisi sekolah maka ada dua hal yang perlu di penuhi demi kemajuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah ini. Pertama gedung sekolah ini harus di refitalisasi dari yang hanya lantai 1 menjadi lantai 2. Kedua pemerintah provinsi atau pusat mencari lahan yang agak luas untuk dipindahkan di area kecamatan parigi. Atau dalam artian tukar gulling” jelasnya
Dengan demikian standar pendidikan nasional akan terwujud, para calon siswa baru bisa ditampung. Saat ini pendaftar yang masuk zonasi pun tidak bisa kami terima secara keseluruhan diakibatkan keterbatasan ruangan.
Lanjut nya “jika hal ini di biarkan terus tanpa ada perhatian serius dari pemerintah, maka dari tahun ketahun keadaan sekolah tidak ada kemajuan. Artinya proses pembelajaran tidak begitu maksimal dengan baik.” tuturnya saat membuka kegiatan Pengenalan lingkungan sekolah ( PLS)
Hal senada juga dikatakan oleh Mohammad Rifai Sp.d. selaku ketua panitia PPDB bahwa sekolah ini perlu perubahan dan bila perlu mencari area yang lebih luas lagi agar bisa memenuhi standart pendidikan nasional.
“Saya selaku ketua mau menerima siswa baru tersebut, namun semua itu terkendala ruangan yang tidak mencukupi. Saat ini memiliki 28 rombel. Parahnya lagi sampai sekarang ruang khusus untuk kepala sekolah tidak ada. Kepsek hanya menggunakan ruang kelas untuk dijadikan ruang kepsek dan juga ruang guru." Ujarnya
Selain gedung area parkir siswa dan guru juga tidak memenuhi syarat dikarenakan halaman SMA 1 Parigi sangat tidak memenuhi syarat jika dibandingkan dengan jumlah siswanya yang lebih dari seribu orang itu. Ditambah lagi jika ada kendaraan tamu. Sehingga kendaraan siswa tidak semua bisa masuk kedalam halaman sekolah
Selain dua hal itu pemerintah juga bisa melakukan pembebasan atau perluasan lahan sekolah. Dengan membebaskan lahàn warga sekitar. Ini bisa menjadi alternatif lain sebagai langkah awal pemerintah pusat dan daerah.
Mardan Dani Mp/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar