JAKARTA, JMI -- Ayah
dari Elon Musk mengatakan dalam sebuah wawancara dia tidak bangga dengan
putranya yang merupakan miliarder terkaya dunia itu. Errol Musk, bapak dari
Elon Musk menjelaskan saat ini Elon tidak senang dengan kemajuan kariernya
sendiri.
Hal itu diungkapkan dalam wawancara dengan radio
Australia The Kyle dan Jackie O Show, Senin (1/8) waktu setempat.
"Tidak. Anda tahu, kami adalah keluarga yang
telah melakukan banyak hal untuk waktu yang lama, bukan seolah-olah kami
tiba-tiba mulai melakukan sesuatu," kata Errol dikutip The Guardian.
Wawancara itu tidak hanya memberi Errol kesempatan
mengomentari anaknya. Ia juga menyinggung berita terbaru terkait dari dua anak
hasil hubungannya dengan sang putri tiri, Jana Bezuidenhout yang berusia 35
tahun
Errol, yang 42 tahun lebih tua dari Bezuidenhout,
menjadi ayah tiri ketika dia berusia empat tahun. Dia menyebut hubungannya
'benar-benar normal'.
Errol dalam wawancara Senin mengakui pendiri Tesla
dan kepala SpaceX itu, telah mencapai kesuksesan cukup banyak dibandingkan
dengan saudara-saudaranya.
"Mereka telah melihat banyak hal, dan kami
telah melakukan banyak hal bersama-sama," kata Errol tentang keluarganya,
"Tapi Elon sebenarnya benar-benar melampaui
sasaran," sambungnya.
Lebih lanjut Errol mengatakan Musk merasa
'terlambat' dalam hal ekspansi perusahaan perusahaannya, dan "tidak
sebahagia yang dia inginkan".
"Dia frustrasi dengan kemajuan dan itu bisa
dimengerti,"kata Errol.
"Saya tahu kedengarannya gila, tetapi kami
cenderung berpikir seperti itu sebagai sebuah keluarga. Dia berusia 50 tahun
sekarang dan saya masih menganggapnya sebagai anak kecil. Tapi dia berusia 50
tahun, maksudku dia sudah tua," imbuhnya.
Dibandingkan dengan Elon, Errol mengatakan
putranya yang lain, Kimbal Musk, adalah "kebanggaan dan kegembiraan"
dalam hidupnya.
Kimbal adalah pemilik restoran dan koki dengan
perkiraan kekayaan bersih US$700 juta (Rp10 triliun). Errol juga mengklaim
bahwa Kimbal juga seorang miliarder.
Wawancara Errol datang hanya beberapa hari setelah
putranya memutuskan untuk mengajukan gugatan balik terhadap Twitter. Seperti
diketahui, Musk harus bersidang melawan Twitter setelah memutuskan
membatalkan perjanjian akuisisi senilai US$44 miliar.
Dalam perjalanan kariernya, Musk terbilang figur
pengusaha bidang teknologi yang terbilang sukses. Ia membangun perusahaan
dirgantara SpaceX dan jasa internet satelit Starlink.
Tak hanya itu, Musk juga membangun perusahaan
otomotif yang kini dikenal sebagai raksasa industri mobil listrik dunia. Dia
mendirikan dan bergabung menjadi bagian Tesla sejak 2004.
Namun di perjalanan kariernya, ia boleh jadi
sebagai pengusaha yang kontroversial. Belakangan, ia diisukan menjalin asmara
dengan istri pendiri Google Sergey Brin, Nicole Shanahan.
Hal itu pun dituding menjadi penyebab retaknya
persahabatan dua tokoh raksasa teknologi tersebut. Pasalnya, hubungan
pertemanan kedua miliarder teknologi itu sudah berlangsung lama.
Brin memberi pendanaan pada Tesla senilai US$500
ribu selama resesi 2008, dan Musk membalas budi tersebut dengan menjadikan Brin
salah satu pelanggan pertama yang memiliki Tesla Model X pada 2015.
Karena kejadian ini, persahabatan keduanya diduga
kandas. Seorang sumber memberi tahu Wall Street Journal bahwa Musk berupaya
meminta maaf kepada Brin bahkan hingga berlutut dalam sebuah pesta awal tahun
ini.
Di media sosial Twitter Musk juga sebagai pegiat
yang banyak menarik perhatian para pengikutnya. Pada Maret 2020 ia mengatakan
orang yang khawatir tentang virus corona adalah 'bodoh'.
Kemudian pada 19 Maret 2020, bahwa AS akan
memiliki 'hampir nol kasus baru'. Ia juga berkicau pada 2018 jika pekerja
pabrik Tesla dapat kehilangan opsi saham mereka jika mereka berserikat,
dikutip Vanity Fair.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar