JAKARTA, JMI -- Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Hari Misbah mengakui telah melakukan aksi kekerasan dengan memukul seorang sopir truk ketika keduanya melintas di simpang empat sekitar Manahan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (11/8) kemarin.
Misbah kemudian meminta maaf saat ia dipertemukan dengan korban melalui mediasi
yang difasilitasi Wali Kota Solo yang juga merupakan putra sulung Presiden Joko
Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka. Misbah mengaku memukul korban tak jauh
dari rumah pribadi Jokowi di Kelurahan Sumber.
Misbah merupakan anggota Paspampres yang bertugas menyiapkan kunjungan Presiden
Jokowi ke Boyolali dan Sukoharjo pada Kamis (11/8).
"Saya mengakui saya salah, saya minta maaf dan tidak akan mengulang
kesalahan saya," kata Misbah usai mediasi di Balai Kota Solo, Jumat
(12/8).
Adapun kronologi dalam kasus ini, Misbah menuturkan bahwa sopir truk melaju
karena lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Namun, dari sisi lain melintas
mobil yang di dalamnya terdapat Misbah, menerobos lampu merah. Tabrakan pun tak
terelakkan. Mobil dan truk tersebut mengalami kerusakan.
"Di lampu merah posisi udah merah kami masih maksain maju. Dari depan
mobil sudah nutup," jelas Misbah.
Sopir truk tersebut kemudian berhenti untuk melihat kerusakan yang terjadi. Mobil
yang dikendarai Misbah mengalami pecah di bagian kaca depan. Misbah yang
terpancing emosi pun keluar dari mobil dan memukul korban di pinggir jalan.
Selain mengalami pemukulan, korban juga diminta menyerahkan SIM-nya. Misbah
mengklaim SIM tersebut diminta pihak rental untuk memudahkan komunikasi dengan
korban. Khususnya untuk keperluan asuransi untuk memperbaiki kerusakan mobil.
"Waktu itu tidak ada keperluan mendesak. Saya mengaku salah. SIM sudah
dikembalikan tadi," katanya.
Gibran Turun Tangan dan Murka
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ikut turun tangan merespons kasus ini.
Awalnya kabar pemukulan tersebut beredar di media sosial, salah satunya
diunggah akun Twitter @txtdariorangberseragam. Kabar itu pun sampai ke telinga
Gibran, yang lalu membalas akun tersebut.
"Saya cari orangnya," cuit Gibran sebelum menggelar mediasi.
Saat Paspampres Misbah hendak menyampaikan permintaan maaf secara publik pun,
Gibran tampak murka dan menarik masker Misbah di hadapan awak media. Gibran
menarik masker yang dikenakan Misbah hingga putus dan membuangnya ke lantai.
Gibran kemudian merespons balasan warganet di Twitter yang menilai tindakannya
itu berlebihan. Namun ia menjawab bahwa apa yang dilakukannya itu lantaran ia
tak terima dengan perlakuan Misbah yang telah memukuli warganya.
"Dia sudah memukuli warga saya," kata Gibran melalui unggahan di akun
twitter resminya @gibran_tweet, Jumat (12/8).
Warganet tersebut juga menyinggung perlakuan Gibran yang dinilai kurang sopan
dan mampu merendahkan wibawa Paspampres yang merupakan pasukan khusus dari
Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Maaf. Justru wibawa korban yang harus saya jaga," lanjut Gibran.
CNNI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar