Subang JMI, Para pedagang di Pasar Inpres Pamanukan, Kabupaten Subang merasa sangat kecewa karena belakangan ini kondisi Pasar Inpres Pamanukan semakin semerawut dan kotor terkesan Kumuh.
Salah satu pedagang sekaligus Ketua Badan musyawarah pedagang pertokoan dan pasar (BMP3) pasar inpres Pamanukan Drs. H.Hasan Bisri AS kepada wartawan , mengatakan Bahwa Kondisi tersebut semakin parah apabila turun hujan. Bagian dalam pasar banjir dikarenakan tidak adanya saluran air (drainase), tetapi para petugas tidak aktif menertibkannya,"imbuhnya, Rabu (31/8/2022).
Lebih lanjut Hasan Bisri menerangkan," Kondisi semerawut terlihat jelas dimana para pedagang bebas berjualan di area yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
“Sekarang ini banyak pedagang yang bebas berjualan di area parkir. Orang yang datang berbelanja jadinya susah untuk memarkirkan kendaraannya karena area parkir dijadikan sebagai tempat untuk berjualan. Bahkan, ada juga pedagang yang berjualan di badan jalan raya,” ujarnya.
Menurut Hasan Bisri AS kondisi semrawut itu terjadi karena
beberapa oknum petugas yang diberi tanggung jawab untuk mengelola tata tertib
di pasar tersebut tidak aktif melakukan penertiban.
2. Sekre. : Irfan Z.I .SH
3. Agg. : H. Tatang H
“Makanya, saya maunya ketemu Bupati dan Anggota Dewan dari Fraksi PDI-P Bapak H. Narca,” tambahnya.
Saat ditanyai lebih jauh terkait kinerja dari pengurus pasar yang diberi mandat untuk memperhatikan kondisi pasar tersebut, Hasan Bisri mengatakan bahwa pengurus pasar yang bertugas di Pasar Inpres Pamanukan tidak pernah aktif. Padahal, mereka adalah orang-orang yang ditugaskan oleh Dispenda sendiri.
“Ada yang namanya petugas di sini. Mereka adalah orang-orang yang ditugaskan oleh Dispenda sendiri. Namun mereka tidak pernah aktif untuk mengatur ketertiban dan kebersihan di pasar ini. Makanya kita kecewa sekali. kami sering Berkomunikasi Dengan Kepala UPTD DKUPP Wil.V pasar Pamanukan,” paparnya.
Menurut Hasan Bisri AS pemerintah seharusnya membuka mata untuk melihat kondisi di area Pasar Inpres Pamanukan yang semakin semrawut.
Sebab, sebagai pengguna stan pasar, Hasan Bisri AS dan rekan-rekannya berusaha untuk berlaku tertib, dan taat membayar pajak dan iuran yang telah ditetapkan.
Misalnya masalah MCK, retribusi parkir dan keamanan yang tidak jelas kemana dana dari hasil iuran tersebut, kami pertanyakan peruntukan dan keberadaannya. harus jelas dan bisa di pertanggung jawabkan,"ungkapnya.
Agus Hamdan/JMI/Red.
0 komentar :
Posting Komentar