gambar hanya ilustrasi/net
JAKARTA, JMI – Kebutuhan Kedelai di Indonesia masih
bergantung pada import berdasarkan data badan pusat statistik import kedelai
dari berbagai negara untuk indonesia sangatlah tinggi samapi bulan desember
saja mencapai 2,4 juta ton yang berasal dari amerika serikat dan brazil.
Hampir 100% persen kedelai kita bergantung pada import,
Presiden Joko Widodo memang selalu menekankan agar produksi di dalam negeri di
tingkatkan, pada bulan September lalu pemerintah menyiapkan sebanyak 300 ribu hektare
untuk lahan produksi kedelai.
Airlangga Hartarto menyampaikan selaku Menteri Koordinator
Bidang Perekonomian dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa anggaran yang
disiapkan pemerintah untuk menyiapkan lahan produksi kedelai sebesar Rp.400
Milyar Rupiah.
"Kemudian langkah
berikutnya adalah yang sudah disiapkan dari anggaran pemerintah adalah
perluasan ke 300 ribu Ha. Itu anggarannya sudah disiapkan Rp 400 miliar dan
tahun depan akan ditingkatkan dari 300 ribu Ha ke 600 ribu Ha. Eksisting ada
150 ribu Ha. Dengan demikian angka target produksi 1 juta Ha dikejar 2 atau 3
tahun ke depan" ujar Menko Ri Airlangga Hartarto.
Benih yang di pilih untuk
produksi kedelai tersebut benih pilihan dengan jenis Genetically Modified
Organism (GMO) agar produksi kedelai cepat naik dari saat ini 1,6-2 ton
per hektare (Ha) menjadi 3,5-4 ton per Ha.
"Bapak Presiden ingin
kedelai itu tidak 100% tergantung impor. Salah satu arahan beliau harganya
dibuat agar petani tidak rugi. Untuk itu nanti ada penugasan kepada BUMN, itu
di harga Rp 10 ribu" tuturnya.
Pemerintah mengakui bahwa
seluruh kebutuhan kedelai di Indonesia harusnya mencapai 2,4 juta ton tetapi
produksi nasionalnya terus menurun, lalu petani kita juga tidak tertarik untuk
menanam kedelai dengan alasan tertentu.
Menurut Airlangga, petani tidak bisa menanam kedelai jika
harganya di bawah Rp10.000 per kg karena akan kalah dengan harga impor dari
Amerika Serikat yang hanya Rp7.700 atau bahkan lebih murah.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Pertanian Syahrul Yasin
Limpo (Mentan SYL) pernah mengatakan bahwa lahan yang disiapkan untuk
memperluas produksi kedelai kurang lebih 351 ribu hektare. Saat ini yang baru
ditanamkan baru 67 ribu hektare, angka ini per September 2022.
"Saya diperintahkan (Jokowi) untuk terus melakukan
penanaman tambahan baik untuk jagung, kedelai, cabai maupun bawang. Khusus
kedelai, sekarang ini lagi dipersiapkan kurang lebih 351 ribu hektare dan yang
ditanam baru 67 ribu hektare. Oktober ini akan mulai tanam" ujar SYL
(19/9).
Far/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar