TANGERANG, JMI -- SMPN 16 Kota Tangerang diduga melakukan pungutan kepada siswa untuk kegiatan study tour tanpa dasar yang transparan.
Hal itu dikemukakan oleh sejumlah orang tua murid yang mengaku tidak pernah diajak musyawarah terkait pembiayaan tersebut.
Selain itu, kepala sekolah juga ditengarai menerima keuntungan dari pengadaan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dibiayai melalui dana BOSDA (APBD).
Meski LKS dibagikan gratis, pengadaannya disinyalir tidak terbuka dan melibatkan pihak ketiga yang memberi imbalan kepada oknum sekolah.
Mereka mendesak Dinas Pendidikan Kota Tangerang untuk segera turun tangan melakukan audit dan penelusuran guna memastikan tidak terjadi penyalahgunaan dana pendidikan.
Sementara itu ditempat terpisah kepala dinas pendidikan, Jamaludin saat ditemui JURNAL MEDIA Indonesia tidak berada di ruangannya, "Bapak sedang diluar rapat," Ujar pegawai yang tak mau disebutkan namanya.
Hasil penelusuran JMI dilapangan juga menemukan dugaan pelanggaran anggaran untuk pembangunan gedung sekolah SMPN 34 Kota Tangerang.
Pewarta: Yudi B
Editor: alkhadafi
0 komentar :
Posting Komentar