Semua itu di jawab oleh M Rodhi Irfanto SH saat di temui awak media dari JURNAL MEDIA Indonesia beberapa hari yang lalu di nglejok purwodadi sambil ngopi bareng untuk meminta konfirmasi langsung mengenai pribadinya juga Lembaga Lidik Krimsus RI itu sendiri.
Dari penjelasan M Rodhi Irfanto SH, dirinya tidak pernah melakukan perihal adanya, pemerasan, intimidasi, pengancaman ke siapapun selama saya ada di Grobogan, bahkan beberapa hal yang di anggap justru mencemarkan nama baik dirinya juga dari Lembaga Lidik Krimsus sendiri, jujur saya merasa tergugah keterkaitan informasi perihal penjaringan Perangkat Desa yang di laksanakan pada bulan Juli 2021 di Kabupaten Grobogan secara serentak di anggap adanya dugaan kecurangan dalam pelaksanaannya, "Jelas M Rodhi Senin 13/10/2021
Saya datang di Grobogan tergugah sebagai Putra Daerah Juga atas nama Lidik Krimsus RI apakah salah, saya hanya ingin mengetahui apakah dari pelaksanaan ujian penjaringan perangkat desa ini sesuai regulasi ataukah ada ketidak sesuaian dalam pelaksanaannya, ini saya sampaikan karena setelah penjaringan tes selesai ada warga Grobogan sebut saja (SLI) nama samaran,yang datang ke tempat saya di Jakarta mengutarakan keluh kesahnya. Menurut keterangan yang di sampaikan (SLI) penjaringan perangkat desa di Grobogan penuh dengan rekayasa dan kecurangan itu di alaminya sendiri karena istrinya juga ikut tes penjaringan. Jelas M .Rodhi
Perlu saya jelaskan dan di ketahui Publik umum, disini saya hanya mendampingi, sekali lagi mendampingi saudara saudara saya di Grobogan termasuk juga waktu datang di Kantor Desa Cingkrong Kecamatan Purwodadi.
Menanggapi adanya semua pemberitaan di Media terkait dirinya juga Lembaga Lidik Krimsus sendiri M Rodhi Irfanto sedikit banyak sangat menyesalkan, "Kenapa tidak ada konfirmasi ke saya terlebih dahulu, dimana saya mengancam, dimana saya mengintimidasi dimana saya melakukan ujaran kebencian ,dimana saya mengancam dan siapa yang saya ancam coba tunjukkan,"Jelas M Rodhi.
Selain itu adanya perseteruan dari lembaga lain yakni Ketua GNPK yang juga Ketua Saiber pungli Jateng Andi Maulana dianggapnya tidak sesuai kronologi, yang sebenarnya justru disinilah yang harus di luruskan bahkan harus ada pembenaran agar publik mengetahui bahwa tudingan selama ini terhadap dirinya tidak benar, dan bisa dilihat sendiri saat ini saudara Andi Maulana yang mengaku Ketua GNPK juga Ketua saiber pungli Jawa Tengah ditetapkan tersangka oleh Polres Demak terkait kasus SK bodong PDAM Demak dan saat ini di titipkan Kejaksaan Negri Demak Di jeruji sel Polsek Mranggen.
Atas dasar tuduhan tuduhan yang tidak benar terkait M Rodhi Irfanto tersebut , Ali Rukamto Warga Grobogan yang notabennya juga sebagai kontrol sosial secara langsung maupun di unggahan youtube vidio menyampaikan permohonan maaf kepada M Rodhi Irfanto SH atas selama ini terjadi miskomunikasi , sekali lagi saya mohon maaf atas khilaf dan kesalahan selama ini.jelas Ali Rukamto saat di temui Wartawan Jurnal media Indonesi di rumahnya Desa Di moro Kecamatan Toroh kabupaten Grobogan.
Menurut Ali Rukamto secara pribadi M Rodhi Irfanto juga sudah memaafkan saya beberapa hari yang lalu dan saya pribadi menyampaikan terimakasih ,dengan harapan semoga menjadi kawan teman saudara yang baik.jelas Ali Rabu 15/09/2021
Ironisnya miskomunikasi selama ini justru berlanjut di ranah penegak hukum Polres Grobogan karena adanya saling lapor perihal dan terkait pribadi juga Lembaga, disinilah yang perlu untuk memberikan suasana sejuk duduk bersama dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dengan kepala dingin jangan sampai ada yang di rugikan harapan publikpun menanti dan berkeinginan agar permasalahan ini cepat terselesaikan dengan mufakat secara kekeluargaan.
Heru/MMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar