WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Polisi Oh Polisi Diantara POTONG KEPALA Dan PENCITRAAN


* Baik dibilang Pencitraan 
* Buruk Dihujat Habis 

Jakarta, JMI - Polisi ohh polisi embanan tugas terus berjalan tak lekang dimakan waktu, dari masa kemasa image tentang polisi baik dan buruk tetap berjalan ditengah tengah masyarakat jika perbuatan polisi baik dibilang Pencitraan, jika ada bersikap buruk resiko dihujat habis habisan.

Kabar teranyar penegasan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo baru baru ini, perumpamaan seekor ikan jika institusi tidak bisa membenahi diri dari kebusukan ekor, maka sangsinya akan memotong kepala.

Dan penegasan Kapolri tidak main-main terbukti baru-baru ini dengan telegramnya No.ST/2279/X/Kep./2021 dan bernomer 2280 sedikitnya sudah mencopot 7 Kapolres serta memutasi para perwira menengah kepolisian itu ke bagian Yanma Polri yang ada ditingkat Polda.

Sementara dibagian terpisah Kepala Divisi Propam Polri Irjen.Ferdy Sambo mengungkapkan, terhitung tutup tahun 2021 tercatat 1730 pengaduan masyarakat tentang kinerja polisi yang tidak baik, dan menurut Ferdy, sudah ditindak lanjuti lebih dari 50%, sisanya masih dalam proses pemeriksaan dan analisa.

Dimasa era digital kini memang diharapkan institusi Polri lebih peka dan profesional dalam menjalakankan tugasnya, karena fungsi pengawasan yang sadar atau tidak sadar telah dilakukan oleh ajang sosial media sangat masif.

Viralnya video di sosmed oleh seorang isteri Kapolres Tebing Tinggi AKBP Agus Sugiyarso harus berujung pencopotanya, hanya dikarenakan sang isteri terviralkan disosmed menggenggam gepokan uang arisan.

Dan nasib Kapolres Nunukan AKBP Saiful Anwar yang juga harus copot dari jabatannya, disebabkan video viral arogansinya memukul dan menendang bawahanya. Belum lagi video viral lainnya tentang keburukan aparat polisi yang berujung dengan pencopotan bahkan pemecatan.

Kita semua menyadari begitu amat sulitnya membangun citra baik Polri dimata masyarakat yang memang sudah terbentuk dari zaman kezaman dengan berbagai dinamikanya. Karena memang kita sadari pula tugas keseharian polisi berhubungan langsung dengan masyarakat umum, hingga efeknya jika terjadi tindakan buruk maka secepat anak panah yang lepas dari busurnya, menjadi pergunjingan terlebih diera derasnya pengaruh sosial media ini.

Institusi Polri yang dikenal sebagai lembaga Tribrata ini pernah mengukir nama baik dengan sosok polisi legendaris Jendral Hugeng, bahkan tidak jarang terviralkan video sikap baik terpuji dari anggota polisi ditengah masyarakat seperti membantu tua renta menyebrang. Namun sikap perbuatan baik ini masih saja dicemoohkan sebagai bentuk Pencitraan.

Sementara jika ada terviralkan polisi yang salah misal oknum yang meminta uang damai saat tilang dijalan raya karuan masyarakat menghujat habis habisan seperti menganggap semua polisi itu tidak benar, padahal itu hanyalah tindakan sekelompok kecil oknum polisi saja.

Maka marilah kita memulai dengan berprasangka baik terhadap Polri yang memang tugasnya adalah sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Dengan segala resiko konsekwensi dalam tugas keseharian.

Dan mulailah juga kita semua bijak, baik masyarakat bahkan anggota Polri dalam menggunakan jari jemari ini di perangkat sosial media, agar tidak berdampak negatif, karena bisa saja yang niat sesungguhnya baik, malah berbalik menjadi sesuatu yang buruk jika sudah viral di sosmed.


Penulis : Tb.Boy Tanaya.P.Sip
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Bawaslu Subang Gelar Rapat Evaluasi Tahapan Pemilu 2024, Sekaligus Proyeksikan Tahapan Pilkada Serentak 2024

Subang, JMI - Bawaslu Subang menggelar rapat evaluasi tahapan pemilu 2024, yang merupakan kegiatan terakhir pengawasan melekat y...