WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Acara Musrenbang Tingkat Kelurahan Glodok Tahun 2016

Camat Tamansari Pari Limbong memberi sambutan dalam acara Musrenbang Tingkat Kelurahan Glodok Tahun 2016
Paris Limbong :"Kita ini hanya sebagai fasilitator saja,sedangkan yang merencanakan itu Warga semua,dalam hal ini yang mewakili para Pengurus RW tentunya".
 
Jakarta, JMI - Musyawarah Rencana Pembangunan atau Musrenbang sangatlah penting untuk mengatur strategi Pembangunan diwilayahnya masing-masing.Kalau kita melihat kebelakang,banyak nya pembangunan di DKI Jakarta yang gagal salah satunya adalah karena perencanaannya yang kurang matang karena perencanaan tersebut bersumber bukan dari asupan tingkat bawah (bottom up),akan tetapi hanya meniru (Copy Paste) perencanaan yang sudah ada sebelumnya.Setidaknya itulah pendapat dari Camat Tamansari Paris Limbong pada acara Musrenbang diKelurahan Glodok Kamis(03/03/16).

Paris Limbong menyatakan pada Era Jakarta Baru ini semua perencanaan Pembangunan bersumber dari seluruh kebutuhan masyarakat atau Warga,Perencanaan yang memang bersumber dari bawah (Bottom Up).makanya unsur terpenting dalam Perencanaan Pembangunan itu adalah para pengurus RW (Rukun Warga) sedangkan Pihak Kelurahan hanya memfasilitasi atau dengan kata lain hanya sebagai Fasilitator saja.”Kita ini hanya sebagai fasilitator saja,sedangkan yang merencanakan itu Warga semua,dalam hal ini yang mewakili para Pengurus RW tentunya”.Ujar Paris

Lebih jauh Paris menyebutkan,Kelurahan Glodok merupakan Kunci Keberhasilan dari Kecamatan Tamansari,bahkan Glodok lebih jauh dikenal ketimbang Tamansari karena Glodok bisa disebut sebagai Ibukotanya Tamansari.”Makanya kalau dalam acara ini saja tidak bisa hadir,bagaimana kita bisa membangun Wilayah Glodok yang kita cintai ini”.Katanya.

Paris menegaskan,tanpa kita sadari dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun ini Jakarta telah banyak mengalami perubahan yang signifikan,banjir yang selalu menggenangi Ibukota Jakarta disaat musim penghujan tiba,kini sudah tidak nampak lagi.Hal ini dikarenakan adanya peran kerjasama antara Petugas Prasarana dan Sarana Umum dengan Kelurahan itu sendiri.dan yang tak kalah pentingnya Perubahan yang paling drastis dari segi pelayanan yang prima dan cepat dari Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) serta tanpa dipungut biaya sedikitpun.

Paris pun menyampaikan 3 hal Pesan penting dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama diantaranya adalah yang pertama Otak Penuh (Pintar) dalam arti semua anak-anak harus pintar dan tidak ada lagi yang buta huruf,semua anak harus sekolah karena Pemerintah sudah menggratiskan seluruh biayanya bahkan Pemerintah memberi bantuan pada Warga yang tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP).Yang kedua Perut Penuh dalam arti tidak ada lagi Warga jakarta ini yang terkena busung lapar dan lain sebagainya.dan yang ketiga Dompet Penuh

sesuai dengan Peraturan Daerah (PERDA) no.14 Tahun 2011 Tentang System Perencanaan dan Penyelenggaraan Terpadu,tahapan Perencanaan dimulai dari tingkat RW kemudian dilanjutkan pada Tingkat Kelurahan setelah itu Musyawarah Perencanaan pada Tingkat Kecamatan dan Tingkat Kota setelah itu naik ke Tingkat Provinsi,tidak sampai disitu,usulan tersebut dibahas dalam rapat Anggota DPRD.Setelah semuanya dirasa cukup baru Hasil usulan dari Tingkat bawah yang telah disetujui oleh para anggota dewan di ajukan ke Departemen Dalam Negeri (DEPDAGRI) untuk realisasikan.

Namun Rasa Kecewa Paris Limbong tersirat karena banyak para Anggota LMK yang tidak menghadiri Acara Musrenbang tersebut,bahkan tak hanya Anggota LMK,Ketua RT yang hadir hanya 5 orang,Anggota FKDM yang tanpa dihadiri oleh Ketuanya,serta Kader Jumantik yang hadir hanya 1 orang padahal Forum Musrenbang ini merupakan Forum yang sangat penting bagi Pembangunan diwilayah.

(Erwan/red)

Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Ormas Pejuang Marhaenis PMN Kabupaten Grobogan Serahkan SK PKK Ke-19 Kecamatan

GROBOGAN, JMI - Ormas Pejuang Marhaenis Nusantara Kabupaten Grobogan mengadakan rapat koordinasi (Rakor) serta penyerahan Surat...