WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Bocah TK Tewas Mengapung di Kubangan Bekas Tambang Pasir

Jombang, JMI - Kubangan bekas tambang pasir di Jombang yang dibiarkan begitu saja kembali merenggut korban jiwa. Kali ini M Rafli Airlangga (8) ditemukan tewas mengapung di kubangan bekas tambang pasir di Dusun Sumberagung, Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Jombang, Rabu (2/3/2016).

Kakek korban, Kasiman mengatakan, Rafli terakhir kali bertemu keluarganya Selasa (1/3) siang. Sepulang sekolah, bocah yang masih duduk di bangku TK itu pamit ke orang tuanya untuk mandi ke kubangan bekas galian pasir yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

"Rafli pamitan mandi sendirian bawa sepeda angin kecil," kata Kasiman kepada wartawan.

Namun, sejak saat itu Rafli tak kunjung pulang ke rumahnya. Hilangnya anak ke 2 dari 4 bersaudara pasangan Suhar dan Melati ini pun membuat geger warga Dusun Ngemplak, Desa Pagerwojo.

Upaya pencarian yang dilakukan keluarga dan warga sekitar hingga malam tak membuahkan hasil. Naas, Rafli ditemukan sudah tak bernyawa pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wib. Jasad bocah malang itu mengapung di kubangan bekas galian pasir.

"Kedalaman kubangan ini sekitar 170 cm, dia tenggelam kemungkinan tak bisa berenang," ujar Kasiman.

Kasus tewasnya bocah Rafli saat ini dalam penanganan Polsek Perak. Petugas mengamankan TKP kubangan bekas galian dengan memasang garis polisi.

Kapolsek Perak, AKP Mudjiono mengatakan, diduga korban tewas akibat tenggelam saat mandi di kubangan tersebut. "Kami sudah koordinasi dengan dokter puskesmas, tak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban," tandasnya.

Kasus anak tewas tenggelam di kubangan bekas tambang sirtu bukan yang pertama kalinya di Jombang. Pertengahan Desember 2015, 4 murid SDN Sukorejo 1, Kecamatan Perak tewas tenggelam di kubangan bekas tambang sirtu yang dibiarkan terbuka.

Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Jombang mencatat, hingga Oktober 2015 terdapat 65 kubangan bekas tambang yang tersebar di 18 kecamatan.

Luas dan kedalaman kubangan itu bervariasi. Kondisi terparah menurut BLH mencapai kedalaman 15 meter. Yang mengkhawatirkan, puluhan kubangan itu dibiarkan terbuka sehingga mudah diakses oleh siapa saja. Termasuk anak-anak.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Prof H Amran Suadi Optimis Kaspudin Nor Lolos Menjadi Dewas KPK

JAKARTA, JMI – Sebanyak 146 calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan lolos pada seleksi admi...