WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Warga yang Tergusur: Kalau Ada Pemilihan Lagi, Jangan Pilih Ahok

Suasana warga berkemas di permukiman yang berada di bawah kolong tol Pluit, seberang Kalijodo, Rabu (2/3/2016).


Jakarta, JMI — Puluhan warga yang dulunya tinggal di kolong tol Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (16/3/2016).

Unjuk rasa tersebut terkait dengan penggusuran tempat tinggal mereka beberapa waktu lalu. Mereka menyesalkan kebijakan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang menurut mereka tidak berpihak kepada rakyat kecil.

Contoh ketidakberpihakan itu, menurut mereka, adalah penggusuran yang dilakukan di berbagai lokasi sepanjang pemerintahan Ahok. (Baca: Begini Suasana di Kolong Tol Sedyatmo Usai Ditertibkan.)

Atas dasar itu, mereka pun mengimbau warga agar tidak lagi memilih Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.

"Kalau ada lagi pemilihan, jangan pilih Ahok," kata pemimpin unjuk rasa dalam orasinya.

Pada 1 Maret lalu, permukiman kumuh dan ilegal di kolong tol itu ditertibkan aparat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Warga yang punya kartu tanda penduduk (KTP) DKI Jakarta ditawarkan untuk menempati rumah susun yang disediakan pemerintah. (Baca: 20 KK Warga Kolong Tol Pluit Dipastikan Dapat Hunian di Rusun Marunda)

Unjuk rasa di depan Balai Kota itu dijaga oleh belasan polisi. Sampai berita ini diturunkan, aksi itu masih berlangsung.

Dari Balai Kota, mantan warga kolong tol Pluit juga berencana melakukan aksi yang sama di Gedung DPRD DKI.
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Ormas Pejuang Marhaenis PMN Kabupaten Grobogan Serahkan SK PKK Ke-19 Kecamatan

GROBOGAN, JMI - Ormas Pejuang Marhaenis Nusantara Kabupaten Grobogan mengadakan rapat koordinasi (Rakor) serta penyerahan Surat...