WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Temui Jokowi, Ikatan Alumni ITB minta kemudahan aturan industri

Selasa 14 Juni 2016 | 15:00 WIB
 
Presiden Joko Widodo
Jakarta, JMI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) M Nasir dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung menerima Pengurus Pusat Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (PP IA-ITB) di Istana Merdeka, Selasa (14/6). Pertemuan ini membahas persoalan infrastruktur hingga sumber daya manusia.

Ketua Umum PP IA-ITB Ridwan Djamaluddin mengatakan Presiden Jokowi memberikan tugas kepada mereka untuk menyiapkan rumusan rekomendasi secara detail tentang infrastruktur, energi, pangan, kerakyatan, air, sumber daya manusia, deregulasi, dan lain sebagainya.

"Terkait semangat deregulasi yang disampaikan oleh Presiden, kami sebagai pelaku teknologi dan rekayasa sangat mendukung. Karena banyak hal mengenai penerapan teknologi di bidang industri itu tidak mudah mengingat regulasi yang tidak berpihak pada kita, terutama produk-produk dalam negeri," ujar Ridwan ketika memberikan keterangan pers di Kantor Presiden.

Ridwan menjelaskan kunjungan mereka kepada Presiden Jokowi bertujuan untuk memaparkan program PP IA-ITB dan meminta arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.
"Dari sisi program, kami menekankan tiga hal. Pertama, re-industrialisasi Indonesia untuk menggenjot pertumbuhan dan membuka lapangan kerja. Kedua, menebar alumni-alumni ITB untuk tidak hanya berkutat di Jakarta, Jawa, dan sekitarnya dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan. Ketiga, mengenai ekonomi kerakyatan di mana teman-teman kami menyampaikan pengalaman, tantangan, dan memohon arahan dari Presiden," tambahnya..

Presiden bersama dengan PP IA-ITB, kata dia, telah sepakat memajukan Indonesia melalui industri. Namun, Presiden Joko Widodo meminta untuk menentukan terlebih dahulu fokus industri di Indonesia itu sendiri.

"Sementara tadi disinggung mengenai industri kreatif, industri yang mengandung aspek budaya dan seni. Namun disadari, untuk industri dasar kita tetap harus memiliki kemampuan yang kuat seperti energi, pangan, bahan baku, air. Air adalah masa depan dunia, demikian tadi Presiden mengatakan," terangnya.

(mrd/ns/red)
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Prof H Amran Suadi Optimis Kaspudin Nor Lolos Menjadi Dewas KPK

JAKARTA, JMI – Sebanyak 146 calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan lolos pada seleksi admi...