WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Dua Pengunjuk Rasa dari BEM Se-Indonesia Hadir di Depan Istana

SENIN, 19 SEPTEMBER 2016 | 12:50 WIB
Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia berencana melakukan aksi penolakan reklamasi di depan Istana Negera, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Baru ada dua mahasiswa yang datang di depan Istana, Senin (19/9/2016)

Jakarta, JURNALMEDIAIndonesia.com - Kebijakan meneruskan izin reklamasi terus ditentang sejumlah kelompok. Kelompok yang mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia berencana melakukan aksi di depan Istana Negara di Jalan Merdeka Utara, Senin (19/9/2016).

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, tak ada keramaian yang terlihat di depan Istana yang berdekatan dengan Monumen Nasional ( Monas). Hanya terlihat dua mahasiswa mengenakan almamater hijau duduk di depan halaman Monas menunggu rombongan mahasiswa lainnya.

Adapun puluhan petugas kepolisian tampak telah berjaga. Namun, penjagaan tampak tak terlalu ketat, polisi masih terlihat santai duduk di depan halaman Monas.

Dua mobil barracuda disiagakan di depan Istana Negara. Salah satu mahasiswa yang hendak melakukan aksi, Bagus mengatakan, ada sekitar 75 mahasiswa yang rencananya akan melakukan aksi.

Dalam aksi tersebut, mereka meminta Presiden Joko Widodo untuk menegur Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan. Luhut dianggap telah menyalahgunakan kekuasaannya sebagai menteri untuk meneruskan proses reklamasi.

"Padahal sudah ada keputusan hukum tetap untuk menghentikan reklamasi sementara," ujar Bagus di depan Istana Negara, Senin (19/9/2016).


"Kami ingin Luhut mematuhi putusan pengadilan yang sudah ada," ujar Bagus.

Hingga pukul 11.20 WIB, belum ada pergerakan apapun di depan Istana Negara. (Baca: BEM UI Ingin Luhut Temui Mereka soal Reklamasi Teluk Jakarta)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan tiga alasan mendasar di balik keputusan dilanjutkannya proyek reklamasi di Teluk Jakarta. Pertama, kelanjutan reklamasi dianggap sebagai kepentingan DKI Jakarta dan kepentingan nasional.

Kedua, mengantisipasi sumber air yang semakin berkurang. Bendungan yang nantinya akan dibuat, kata Luhut, dapat menambah sumber air. Adapun pertimbangan ketiga adalah menghindari rob atau banjir air laut. KOMPAS
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Prof H Amran Suadi Optimis Kaspudin Nor Lolos Menjadi Dewas KPK

JAKARTA, JMI – Sebanyak 146 calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan lolos pada seleksi admi...