WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Rahasia Dapur di Balik Proses Investigasi Soal Pizza

SELASA 06 SEPTEMBER 2016 | 13:30 WIB
Marugame Udon dan Pizza Hut
Jakarta, Jurnalmediaindonesia.com - Semata-mata demi kepentingan publik, Tempo dan BBC Indonesia berkolaborasi melakukan liputan investigasi bersama setelah media yang berkantor pusat di London itu menerima sejumlah dokumen dari pembocor. Isinya, dugaan penggunaan bahan kedaluwarsa dalam makanan yang dijajakan jaringan restoran waralaba di bawah Sriboga Food Group.

Liputan dimulai pada pertengahan Juli lalu. Mula-mula tim investigasi mencari dan berbicara dengan pegawai serta bekas anggota staf di Pizza Hut dan Marugame Udon. Semua menolak dikutip secara terbuka.

Para pembocor ini berulang kali ditemui untuk memverifikasi dokumen sekaligus menguji konsistensi keterangan mereka. Tak ada yang berubah. Malah seorang mantan petinggi di Pizza Hut menunjukkan dokumen serupa dan bukti-bukti lain yang menguatkan.

Tim investigasi juga mewawancarai dan berdiskusi dengan Suratmono, Deputi Pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan; Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi; dan ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor, Purwiyatno Hariyadi. Ketiganya menegaskan bahwa penggunaan bahan masakan kedaluwarsa melanggar hukum dan hak konsumen, meski belum tentu berakibat fatal.

Tim investigasi sempat mengecek ke dapur salah satu gerai. Dari sana ada banyak petunjuk untuk ditelusuri lebih jauh, termasuk jadwal dan tempat pembuangan sampah beberapa gerai di Jakarta.

Agar liputan berimbang dan taat pada prinsip jurnalistik, Tempo berdiskusi dengan ahli hukum cyber Margiyono dan Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Pers Nawawi Bahrudin. “Ada aspek kepentingan publik yang kuat dalam liputan ini,” kata Nawawi.

Ketika semua tulisan kelar, pada Rabu pekan lalu, seseorang yang mengaku dekat dengan Sriboga mengontak Tempo. Ia mengatakan liputan ini keliru. Menurut dia, ada pegawai yang sakit hati terhadap perusahaan dan sengaja mengganti label tanggal kedaluwarsa pada bahan makanan yang belum lewat masa pakainya. Orang ini juga mengatakan Sriboga punya rekaman CCTV sebagai buktinya.

Dia lalu mengatur pertemuan. Pada Kamis siang keesokan harinya, Tempo dan BBC mendatangi kantor Sriboga. Tim investigasi menemui Hadian, orang yang disebut oleh si penghubung. Tapi Hadian malah mengatakan tidak mengenal si penghubung dan tidak mengetahui rekaman yang dimaksud.

T E M P O
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar

Berita Terkini

Prof H Amran Suadi Optimis Kaspudin Nor Lolos Menjadi Dewas KPK

JAKARTA, JMI – Sebanyak 146 calon Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dinyatakan lolos pada seleksi admi...