WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Jangan Tambah atau Kurangi Kecepatan Dadakan Saat Menikung

JUMAT, 21 OKTOBER 2016 11:35 WIB
Ilustrasi
Jakarta, JURNALMEDIAIndonesia.com -Mengendarai sepeda motor membutuhkan keseimbangan, apalagi saat menikung. Untuk itu, ketika sedang menikung, jangan sampai Anda menambah atau mengurangi kecepatan sepeda motor tiba-tiba.

Dijelaskan oleh Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor, Hendrik Ferianto, saat menikung sebaiknya kecepatan sepeda motor yang ditempuh harus stabil. Jadi, tidak disarankan ngegas secara tiba-tiba atau mengerem mendadak.

"Misalkan lagi nikung, kita ngerem mendadak, pasti jatuh. Atau kita lagi nikung pakai gigi 2, tiba-tiba pindah ke gigi 1, pasti jatuh. Karena roda itu tidak siap dengan perubahan yang tiba-tiba. Kalau menambah gas secara konstan atau bahasa gaulnya gas diurut, itu masih boleh. Atau kalau ngerem pelan, halus dengan kontinyu tidak akan jatuh," kata Hendrik.

Untuk penggunaan motor sport, Hendrik menyarankan agar pengendaranya tidak menarik tuas kopling saat menikung. Asalkan kecepatannya terpenuhi dan pengendara tidak mengubah gigi.

"Kepentingannya beda antara balap dengan riding biasa. Kalau riding biasa sebenarnya kopling itu tidak perlu ditarik. Kopling itu kita pakai hanya untuk perpindahan gigi, atau ketika kecepatan terlalu rendah yang berpotensi mesin mati. Jadi kalau kita menikung, sebenarnya tidak perlu tarik kopling selama kita enggak pindah gigi dan kecepatan terpenuhi," kata Hendrik.

Justru, lanjut Hendrik, ketika kita menarik kopling, ada potensi untuk kehilangan kontrol. Sebab, akan lebih sulit feeling kita mengukur tenaga motor dari tangan kanan yang membuka gas dengan tangan kiri yang menarik kopling.

"Misalkan kita udah buka gas 80 persen, karena kita narik setengah kopling, output-nya cuma 60 persen. Ketika tidak sengaja kopling terbuka, otomatis akan ada penambahan kecepatan 20 persen mendadak dalam posisi nikung, itu bisa jatuh," jelas Hendrik.

Hendrik memberikan teknik menikung yang baik. Saat menikung, usahakan pandangan mata tertuju ke arah tujuan.

"Jadi kalaunikung, lutut menjepit tangki dengan ringan, mata lihat ke arah yang dituju untuk tahu di sana ada apa. Jangan pasnikung lihatnya ke jalan saja, kalau ada batu atau apa dia enggak tahu," katanya. detik.com
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar