![]() |
Air yang kembali menggenangi kawasan Cipinang Melayu. (Ifand) |
Yudi, 37, warga mengatakan, air mulai naik dan menggenangi rumahnya sekitar pukul 21:00. Upaya bersih-bersih rumah agar bisa kembali ditempati sia-sia lantaran air bah kembali masuk. “Jam 8 malam air masuk lagi, mudah-mudahan tingginya nggak sampai seperti kemarin,” katanya, Kamis (23/2) dinihari.
Menurutnya, Rabu (22/2) warga sudah cukup gembira karena banjir telah surut. Sebagian besar warga pun sudah melakukan bersih-bersih rumah agar bisa kembali dihuni. “Cuma belum sempat balik ke rumah, kita dapat kabar air mau datang lagi. Hanya butuh waktu 20 menit, air langsung mencapai 50 sentimeter,” ujar Yudi.
Dengan kembalinya digenangi banjir, Keluarga Yudi dan warga lain akhirnya harus kembali mengungsi di posko pengungsian Universitas Borobudur. Ia pun berharap banjir segera surut agar bisa tenang dirumah. “Tidur di pengungsian nggak nyaman, soalnya masih kepikiran rumah terus,” ungkap Yudi.
Wilayah Cipinang Melayu memang menjadi salah satu kawasan yang paling parah terendam banjir dibandingkan daerah Ibu Kota lainnya. Mangkraknya proses normalisasi yang membuat pemukiman warga kembali tergenang.
Pos Kota
0 komentar :
Posting Komentar