WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Aksi Tolak Kades Juobela Morotai, Maluku Utara

Demo warga 
 Morotai, JURNALMEDIAIndonesia.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Pulau Morotai dan masyarakat Desa Joubela, bahwa pengelolaan anggaran dana desa satu milyar yang di lakukan oleh Kades Joubela (Asis eso) diduga menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku, yakni rekayasa administrasi terhadap anggaran desa.

Tuntutan masyarakat kepada bupati agar segera mencopot Kepala Desa Joubela dan segera mengeluarkan SK pemecatan Kades Joubela dan meminta Kapolres agar menyikapi kasus Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di Desa Joubela terkait dengan temuan anggaran SDSM.

Warga juga mendesak pihak kejaksaan untuk memanggil Kades Joubela yang terindikasi kasus penyalagunaan anggaran SDSM di tahun 2014-2016 serta mendesak Inspektorat agar menjelaskan mengenai temuan anggaran SDSM.

Pihak DPRD pulau morotai juga agar segera memanggil Kades Joubela untuk jawaban penyalagunaan anggaran SDSM.

Hearing penanganan kasus dugaan korupsi anggaran Satu Desa Satu Miliar (SDSM) tahun 2014 hingga 2016 yang melibatkan Kades Joubela Kecamatan Morsel Asis Eso diwarnai perang adu mulut.

Hearing antara puluhan masyarakat Joubela dan Inspektur Pembantu II Inspektorat Morotai Isian Latuconsina yang difasilitasi oleh Asisten I Lukman Badjak dan Staf ahli bidang Politik Hamka Goraahe, bertempat ruang asisten I itu memanas karena tidak ada titik temu antara masyarakat dengan inspektorat dalam pengungkapan kasus korupsi yang dilakukan oleh Kades Joubela.

Berawal dari permintaan masyarakat agar Isian menjelaskan terkait hasil audit anggaran SDSM, terutama realisasi dana masjid tahun 2014 hingga kini, sebelumnya dilakukan oleh pihak inspektorat terhadap Kades Joubela. Hanya saja, Isian tidak menjelaskan audit hasil anggaran SDSM seperti yang diminta oleh masyarakat. “Dia (Isian) hanya menjelaskan audit dana bantuan masjid dari provinsi dan pusat, tidak menjelaskan hasil audit anggaran masjid pada pengelolaan SDSM," terang Iki, salah satu peserta hearing

Akibat penjelasan yang berputar putar dan tidak substantif, membuat sejumlah masyarakat yang mengikuti hearing naik pitam dan langsung membanting meja, dimana Isian beserta dua staf ahli duduk. Perang mulut pun terjadi antara Isian dan masyarakat, bahkan tidak ada titik temu, “Pak Isian ini terlalu berputar putar, harus jelaskan apa yang kami tanyakan, sudah ada audit tapi inspektorat pangbafoya, akibatnya masyarakat langsung pukul meja sehingga terjadi tari menarik,” ungkap Iki salah satu peserta hearing kepada koran ini usai pertemuan.

Suasana di ruang sidang

Selanjutnya, Isian pun tak mau kalah dan tetap mempersentasikan hasil investigasi sehingga perang adu mulut pun terus terjadi karena masyarakat tetap berkomitmen bahwa yang diaudit itu bukan anggaran pusat melainkan anggaran SDSM.

Pantauan Jurnal Media Indonesia, sejumlah anggota Satpol PP dan aparat kepolisian langsung melerai perang adu mulut tersebut. Bahkan, salah satu anggota polisi mengancam akan menindak masyarakat jika melakukan aksi premanisme didalam ruangan asisten I, ”Kalau ada yang melakukan tindakan melebihi batas saya akan tegas,” teriak salah satu polisi yang sementara mengawal hearing.

Saat sudah didamaikan maka masyarakat yang berseteru pun langsung berjabat tangan lantaran Isian pun berjanji akan menindaklanjuti masalah dugaan penyelewengan anggaran SDSM yang melibatkan kades Joubela tersebut.


Pewarta: oje
Editor: Habib
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar