![]() |
| Ambulans membawa jenazah korban kebakaran penampungan anak Virgen de La Asuncion. (reuters) |
Dilaporkan BBC, Kamis (9/3/2017), penghuni panti Virgen de La Asuncion di San Soe Pinula, Guatemala ini, melakukan protes karena mendapat perlakuan buruk oleh pengelola panti.
Oscar Franco, juru bicara pemadam kebakaran, mengatakan korban tewas berusia 14-17 tahun. Sedangkan 25 remaja lainnya dilarikan ke rumah sakit dengan luka bakar serius, 14 diantaranya dalam kondisi kritis.
Diketahui, Kericuhan mulai terjadi pada Selasa (7/3/2017) malam. Sekitar 60 anak remaja mengamuk karena perlakuan dan makanan buruk di panti tersebut. Sejumlah remaja yang selamat, bahkan mengaku terjadi pelecehan seksual di panti tersebut.
UNICEF Guatemala mengutuk tragedi ini melalui kicauan di Twitter. “Anak-anak dan remaja harus dilindungi.”
Dilaporkan media setempat, terdapat 400 anak ditampung di panti tersebut. Bukan hanya anak terlantar, namun anak dengan masalah hukum juga ditempatkan di penampungan tersebut. Kelebihan kapasitas, juga diduga menjadi pemicu kericuhan yang merenggut korban jiwa ini terjadi.
” Tidak mungkin anak yang tidak memiliki masalah dengan hukum disatukan dengan anak-anak yang bermasalah dengan hukum. Ini tidak boleh terjadi lagi,” ujar Menteri Kesajhteraan Sosial dan juru bicara kepresidenan Heinz Heimann. (embun)

0 komentar :
Posting Komentar