 |
| Agung, saksi menunjukan lokasi penusukan. (koesma) |
Agung, tukang parkir, mengatakan penusukan yang dilakukan tukang siomay bernama Jajang (18) terhadap Weli (19) terjadi akibat salah paham. Menurutnya, sebelum kejadian Jajang becerita kepada dirinya, bahwa Weli membeli dagangannya seharga Rp12 ribu.
Weli membayar dengan uang Rp100 ribu. Jajang pun mengembalikan Rp 88 ribu.
“Sebenarnya pengembalian uang itu sudah pas, tapi Weli bilangnya Jajang masih kurang uangnya. Saat Jajang cerita ke saya, sepertinya Weli mendengar pembicaraannya itu,” ucap Agung.
Usai mereka mengobrol, Agung melihat Weli langsung menghampiri Jajang lalu merangkulnya. Ia melihat Jajang memegang pisau. Tapi pisau itu bukan bermaksud untuk melukai Weli, yakni untuk memotong siomay karena akan melayani pembeli lainnya.
“Weli mencoba membuang pisau yang sedang dipegang Jajang, saat itu Jajang mempertahankannya dan seketika itu secara spontan menusuk dada sebelah kiri Weli,”ungkapnya.
Kemudian Weli berlari dan mengambil helm, berusaha melawan dengan memukuli Jajang. Tapi Jajang hanya terdiam saja. Weli meminta teman-teman kerjanya untuk melaporkan penusukan tersebut ke polisi.
“Taklama kemudian, beberapa anggota polisi datang dan Jajang langsung menyerahkan diri,”terangnya.
Weli dilarikan ke RS Bumi Waras lalu dibawa ke Rumah Sakit Urip Sumoharjo untuk mendapat perawatan medis.
“Saya sangat menyayangkan adanya kejadian ini, karena selama berjualan di daerah ini Jajang orangnya baik, gak neko-neko apalagi memiliki masalah. Orangnya baik lah mas,” pungkas Agung
Terpisah, Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Murbani Budi Pitono saat dikonfirmasi melalui HP-nya membenarkan adanya kejadian penusukan tersebut dan saat itu pelaku menyerahkan diri.
Namun mengenai kronologis kejadian penusukan tersebut seperti apa dan juga motifnya, Murbani belum dapat menjelaskannya secara rinci karena pelaku masih dalam pemeriksaan.
“Ya Jajang sudah diamankan, saat ini masih dalam pemeriksaan intensif petugas,”ungkapnya. (koesma/yp)
POS/RED
0 komentar :
Posting Komentar