WWW.JURNAL MEDIA INDONESIA.COM

Penyebab Banyak Toko Elektronik di Glodok Tutup

Pusat pertokoan elektronik di Glodok sepi sehingga beberapa toko ada yang tutup.
JAKARTA, JURNALMEDIAIndonesia.com – Kini Kejayaan Glodok, Tamansari, Jakarta Barat (Jakbar) yang terkenal sebagai pusat perdagangan elektronik, mulai memudar. Banyaknya pusat perbelanjaan yang menjual elektronik dan adanya penjualan secara online, membuat tempat tersebut ditinggal pembeli dan seperti mati suri.

Jacky S, salah satu pedagang elektronik mengakui kalau perdagangan elektronik di Glodok sudah tidak seperti dulu. Sekarang ini kondisinya sudah sepi, jauh dibandingkan saat masih jaya-jayanya dulu. “Sekarang pembelinya sepi, sehari belum tentu ada yang laku. Beda kalau dulu, sehari bisa 10 barang yang terjual,” ujarnya, Kamis (13/7).

Banyak pedagang yang menutup tokonya karena sudah tidak kuat bersaing dengan yang lain. Namun, masih ada juga pedagang yang tetap bertahan, meski kondisinya sudah sangat berat. “Sekarang ini, yang bertahan biasanya jualannya juga secara on line, kalau mengandalkan disini sudah berat,” ucap Jacky.

Jacky mengaku sepinya perdagangan di Glodok sudah sejak empat tahun lalu. Hal ini seiring dengan banyaknya pusat-pusat perbelanjaan dan pertokoan yang menjual barang elektronik serta adanya penjualan secara online.

Sehingga, orang yang dulunya belanja di Glodok, sekarang pindah ke lokasi yang lebih dekat. “Ditambah lagi ada penjualan secara online. Memang masih ada juga pelanggan yang setia, tapi sedikit,” katanya.

Hendri, pedagang di Glodok Plaza mengibaratkan perdagangan elektronik di Glodok seperti mati suri. Karena pengunjung yang datang berbelanja sangat sedikit, sehingga aktifitas perdagangan sangat sepi. “Pengunjung yang datang bisa dihitung dengan jari, sehingga pedagang hanya duduk-duduk di toko. Jangankan bicara untung, mendapatkan uang makan saja sulit,” ucapnya.

Dikatakan, meski buka toko, namun saat ini pedagang lebih banyak duduk-duduk. Kalaupun ada yang terjual paling hanya untuk makan dan upah karyawan, sehingga banyak yang menutup tokonya. “Sehari ada barang yang terjual saja sudah Alhamdulillah. Jadi sudah tidak mikirin untung,” kata Hendri.

Dari pantauan di lokasi, pengunjung di pusat perdagangan elektronik terlihat sepi. Bahkan banyak toko-toko yang tutup, kalaupun ada yang buka namun tidak ada pembeli.

POS/RED
Share on Google Plus

0 komentar :

Posting Komentar