![]() |
Kadispenad Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh. (ist) |
Kepa Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh, membenarkan adanya peristiwa itu, “Kita menyesalkan kejadian itu, karena kejadiannya tidak seharusnya terjadi. Kita tentu meminta maaf kepada korban Briptu Yoga, juga kepada institusi Polri dan masyarakat,” kata jenderal bintang satu ini, Jumat (11/8/2017).
“TNI AD tidak mentolerir sikap arogan, apalagi memukul anggota Polri. Oleh karenanya kita akan proses sesuai aturan yang berlaku. Termasuk pembuktian bahwa pelaku serda Wira sedang mangalami gangguan kejiwaan,” kata Alfret.
Alasan gangguan kejiwaan, menurut perwira tinggi (Pati) TNI AD ini, tidak serta merta menghilangkan kasus ini. “Semua ada proses penyelidikan. Atas kejadian ini sekali lagi kita menyatakan permohonan maaf. Selanjutnya kita akan menunggu proses penyelidikannya.”
Sebelumnya, sekitar pukul 19.30 wib, tadi malam, Kapten Latif (Dantim Intel Korem 031/WB) atas perintah Danrem 031/WB untuk menemui Briptu Yoga, sekaligus meminta maaf atas kejadian tersebut dan sekalian menjelaskan soal kondisi kesehatan oknum anggota tersebut.
Setelah mediasi antara Kasatlantas Polresta Pekanbaru dan Dantim Intelrem 031/WB Pekanbaru, akhirnya masalah tersebut dianggap selesai dan tidak untuk ditindak lanjuti.
Video keributan di jalanan ini langsung menyebar (viral) di dunia maya, termasuk di kalangan wartawan. Hingga Jumat pagi ini masih menjadi topik perbincangan kalangan nitizen. Bahkan ada yang menyebut keributan itu pasti ada pangkal masalahnya.
POS/RED
0 komentar :
Posting Komentar