BATAM, JMI - Praktek pengiriman barang lewat pelabuhan rakyat Punggur dalam Kota Batam Diduga ada pembiaran dari pihak Dinas Perhubungan Kota Batam, Bea Cukai dan Syahbandar maupun pihak penegak hukum di Batam.
Dari pantauan dan investigasi awak media ini di lokasi pelabuhan Punggur terlihat disana temuan temuan bagaimana bebasnya para pembisnis ini meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah perhari, tanpa ada pengawasan maupun tindakan tegas yang di lakukan oleh Dinas perhubungan laut Kota Batam serta aparat penegak hukum lainnya.
Awak media ini sempat berbincang – bincang pada salah seorang yang tidak mau namanya disebutkan, JMI (red) bertanya, kenapa tidak ada pengawasan Dinas perhubungan laut Kota Batam , maupun instansi lainnya seperti Syabandar, Bea Cukai menjawab pertanyaan wartawan semuanya kan sudah saling kordinasi pak jawab nya pada awak JMI, sambil marah marah.
“Kami disini hanya cari makan saja pak, buat apa bapak sibuk tanya itu tanya sana karena di pelabuhan Punggur ini banyak oknum – oknum tertentu yang punya kepentingan. kalau tidak percaya coba bapak laporkan atau ekspos nanti nya di media, lalu pantau lagi ada ngak perubahan nya ? orang ini langsung meninggalkan awak media.
Dilihat dari banyaknya barang yang keluar masuk melalui beberapa pelabuhan rakyat di kelurahan Kabil ini yang mana disinyalir tanpa dilengkapi berbagai surat ijin dokumen, bisa di tafsirkan bila mana dilakukan pembiaran pemerintah akan dirugikan hingga ratusan juta rupiah perhari. Lalu ada apa di balik semua ini sehingga tidak pernah di lakukan pencegahan maupun penindakan hukum secara tegas ?
Ada pula informasi dilapangan bahwa kegiatan penyeludupan itu di duga di Back Up oleh oknum wartawan. Sementara pada dasarnya wartawan itu mencari, memperoleh, memiliki, megolah, dan menyimpan, Tidak boleh membackup. Apa pun kegiatan yang melanggar hukum.
BERSAMBUNG..
ASRIADI/JMI/RED
Dari pantauan dan investigasi awak media ini di lokasi pelabuhan Punggur terlihat disana temuan temuan bagaimana bebasnya para pembisnis ini meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah perhari, tanpa ada pengawasan maupun tindakan tegas yang di lakukan oleh Dinas perhubungan laut Kota Batam serta aparat penegak hukum lainnya.
Awak media ini sempat berbincang – bincang pada salah seorang yang tidak mau namanya disebutkan, JMI (red) bertanya, kenapa tidak ada pengawasan Dinas perhubungan laut Kota Batam , maupun instansi lainnya seperti Syabandar, Bea Cukai menjawab pertanyaan wartawan semuanya kan sudah saling kordinasi pak jawab nya pada awak JMI, sambil marah marah.
“Kami disini hanya cari makan saja pak, buat apa bapak sibuk tanya itu tanya sana karena di pelabuhan Punggur ini banyak oknum – oknum tertentu yang punya kepentingan. kalau tidak percaya coba bapak laporkan atau ekspos nanti nya di media, lalu pantau lagi ada ngak perubahan nya ? orang ini langsung meninggalkan awak media.
Dilihat dari banyaknya barang yang keluar masuk melalui beberapa pelabuhan rakyat di kelurahan Kabil ini yang mana disinyalir tanpa dilengkapi berbagai surat ijin dokumen, bisa di tafsirkan bila mana dilakukan pembiaran pemerintah akan dirugikan hingga ratusan juta rupiah perhari. Lalu ada apa di balik semua ini sehingga tidak pernah di lakukan pencegahan maupun penindakan hukum secara tegas ?
Ada pula informasi dilapangan bahwa kegiatan penyeludupan itu di duga di Back Up oleh oknum wartawan. Sementara pada dasarnya wartawan itu mencari, memperoleh, memiliki, megolah, dan menyimpan, Tidak boleh membackup. Apa pun kegiatan yang melanggar hukum.
BERSAMBUNG..
ASRIADI/JMI/RED
0 komentar :
Posting Komentar